Saturday 31 March 2018

PENYESALAN SETELAH MATI

Ust. Abdul Somad Lc, MA
Jum’at 30 Maret 2018 @Masjid Raya Alun-Alun _ Kota Bandung
Ketika kita mati, saat itu ruh keluar dari mulut dan hidung. Yang terakhir melihat ruh adalah mata. Oleh sebab itu orang yang mati matanya terbuka lebar. Kita akan menghadap Allah dalam lobang tanah, sedangkan orang yang berada bersama kita saat hidup didunia akan melupakan kita dan akan mengingat dunia seperti urusan apa yang telah kita tinggalkan saat hidup didunia.
Saat itu orang yang mati berkata seperti dalam Qs. Al-Munafiqun : 10
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠﴾
_(10) Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"_

Mengapa yang disebutkan adalah bersekah? Karena Rasulallah bersabda:
Dari Jabir r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: _*"Setiap perbuatan baik itu merupakan sedekah."*_ (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari Juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Hudzaifah r.a.)

PENJELASAN

Hidup ini diberikan oleh Allah untuk hidup bukan untuk mati. Namun kehidupan itu dipersiapkan untuk menjalani kematian. Orang yang telah wafat akan meminta kepada Allah untuk hidup sementara karena menginginkan peningkatan amal seperti bersedekah yang disebutkan dalam Qs. Al-Munafiqun : 10 _"Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"_

5 Penyesalan Setelah Seseorang Wafat:

1. Mati karena tidak bersedekah (Qs. Al-Munafiqun : 10)
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠﴾
_(10) Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"_

2. Andai mau mendengar dan berpikir kami tidak menjadi penghuni neraka SA’IR (Qs. Al-Mulk : 6-11)
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ ﴿٦﴾ إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ ﴿٧﴾ تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ ﴿٨﴾ قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ ﴿٩﴾ وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿١٠﴾ فَاعْتَرَفُوا بِذَنبِهِمْ فَسُحْقًا لِّأَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿١١﴾
_(6) Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali._
_(7) Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak._ 
_(8) hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”_ 
_(9) Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: 'Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'"._ 
_(10) Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala"._ 
_(11) Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala._

3. Saat terbaring di rumah sakit dan sewaktu sehatnya tidak menggunakan kesehatan tersebut untuk menegakan shalat.
Kematian tidak dapat diminta dan tidak dapat diawalkan. Apabila seseorang menghadapi kematian dan saat itu ternyata masa mudanya disia-siakan maka ia akan merugi. Sedangkan jika orang tersebut meggunakan masa sehatnya seperti masa mudanya untuk ketaatan pada Allah maka terdapat 7 golongan yang akan mendapat naungan dari Allah salah satunya adalah
*anak muda yang tumbuh karena ketaatan kepada Allah.*

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: _"Ada tujuh macam orang yang akan dapat diberi naungan oleh Allah  dalam   naunganNya  pada  hari  tiada   naungan   melainkan naunganNya 40 - yakni pada hari kiamat, iaitu: imam - pemimpin atau kepala - yang adil, *pemuda yang tumbuh - sejak kecil - dalam beribadat kepada Allah Azza wa jalla,*
seseorang yang hatinya tergantung - sangat memperhatikan - kepada masjid-masjid, dua orang yang saling cinta-mencintai kerana Allah, keduanya berkumpul atas keadaan yang sedemikian serta berpisah pun demikian pula, seseorang Ielaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata: "Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," - ataupun sebaliknya yakni yang diajak itu ialah wanita oleh seorang Ielaki, seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya itu - tidak menampak-nampakkannya, sehingga dapat dikatakan bahawa tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan seseorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu melelehkan airmata dari kedua matanya."_ (Muttafaq 'alaih)

4. Orang yang memutus tali silaturahim
Dari Anas r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: _"Janganlah engkau semua saling putus-memutuskan -hubungan persahabatan atau kekeluargaan - jangan pula saling belakang-membelakangi dan janganlah benci-membenci serta jangan pula dengki-mendengki dan jadilah engkau semua, hai hambahamba Allah sebagai saudara-saudara. Tidak halallah bagi seseorang Muslim kalau meninggalkan - yakni tidak menyapa -saudaranya lebih dari tiga hari."_ (Muttafaq 'alaih) 

Dari Abu Hurairah r,a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: _"Tidak halallah bagi seseorang Muslim kalau meninggalkan -yakni tidak menyapa - saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barangsiapa yang meninggalkan - tidak menyapa - lebih dari tiga hari, lalu ia meninggal dunia, maka masuklah ia ke dalam neraka."_ (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad menurut syaratnya Imam-imam Bukhari dan Muslim.)

Jika seseorang tidak meminta maaf dalam hidupnya hingga ia meninggal maka ia akan merugi. Bagaimana caranya mencari orang yang perlu kita meminta maaf padanya di yaumil mahsyar nanti? Oleh sebab itu janganlah buat diri kita merugi karena tidak mau meminta maaf ketika khilaf di dunia ini!

5. Tidak pernah berdakwah
Dakwah itu tidak selalu berdiri di atas mimbar atau didepan khalayak ramai dengan berbicara mengajak kepada Allah, tetapi seorang suami dakwah kepada istri dan keluarganya, orang yang memiliki jabatan berdakwah kepada orang lain dengan memberikan keputusan yang berpihak kepada Allah dan Rasull-Nya. Jadi semua orang bisa berdakwah tanpa terkecuali.

_____________________________________

Siaran ulang dapat di putar ulang atau di download di Chanel Youtube *Waydee TV*
Bila ada kekeliruan dalam rangkuman ini mohon maaf.

#MIM #bandung #bandungjuara #bandungbanget #bikersholeh #murabbians #pemudaistiqamah #funtalim #mim #kajian #kajianislam #kajiansalaf #infokajianbandung #persib #persibjuara #persib]bandung #persibday #maungbandung #akhyartv #madanitv #ammartv #bobotoh #bobotohpersib #satushaf #amanahquranindonesia #masjidtsb #muslimonwheel

0 comments:

Post a Comment

Berbagi, demi kemajuan bersama