Sunday 18 September 2016

KISAH SEEKOR SEMUT,pembagian rizki seluruh makhluk Allah

Hasil gambar untuk semut
Dan tidaklah bintang-bintang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan ummat-ummat (juga) seperti kalian. Kami tidak lalai terhadap sesuatupun didalamm al-kitab. Kemudian kepada rabb-lah mereka dihimpun.” (QS Al-anam : 38) peringatan allah kepada nabi yang ingin membakar seluruh semut dalam sarang menunjukan bahwwa kita sebagai ummat allah swt untuk senantiasa menjaga kehidupan seluruh makhluk. Jika semut saja termasuk hewan yanag nyawanya dilindungi apalagi manusia karena membunuh satu nyawa manusia samadengan membunuh seluruh ummat manusia subhanallah inilah sesuatu yang diajarkan allah akan harga sebuah nyawa makhluk hidup. ~~



Suatu hari nabi sulaiman as duduk dipinggir danau kemudian beliau melihat sekor semut membawa sebiji gandum, nabi sulaiman terus memperhatikan semut itu ternyata hewan mungil ini menuju ketepian danau tiba-tiba ada seekor katak yang keluar dari dalam air dan membuka mulutnya. Yang mengejutkan adalah semut itu masuk kedalam mulut katak kemudian sikatak masuk kedasar danau ketika nabi sulaiman masih keheranan akan kejadian ini sang katak sudah keluar dari danau dan -Mu membuka mulutnnya lalu semut keluar tapi sebiji gandumnya sudah tidak ada lagi bersamanya. Nabi sulaiman pun bertanya pada sang semut wahai semut apa yang kau lakukan selama berada didalam mulut katak semut pun menjawab “wahai nabiyullah sesungguhnya didalam dasaar danau ini ada seekor cacing buta yang terjepit sebuah batu cacing itu tak mampu mencari makan dan sesungguhnya allah telah mempercayakan padaku untuk mebawakan sebutir gandum untuk diberikan kepadanya katak ini membawaku kedalam danau dengan mulutnya sesampainya didasar akuunn memberikan sebutir gandum kepada cacing yang buta itu akupun kembali kemulut katak dan iapun membawaku kembali kepermukaan air ” nabi sulaiman kemudian bertanya apakah kammu mendengar suara tasbih cacing itu ?? si semut kembali menjawab “iya sicacing mengucapkan, wahai zat yang tiddak melupakan aku didalam danau yang dalam ini dengan rizki-Mu janganlah kau melupakan hamba-hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu “.
Para pembaca yang beriman demikianlah allah mengatur rizki segenap makhluk-Nya termasuk manusia kisah semut yang membawakan gandum kepada cacing buta menjadikan allam menjamin rizki kepada seluruh ciptaannya sebagaimana firamn allah dalam surat huud ayat 6 :”dan tidak ada suatu binatang melatapun dibumi melainkan allah lah yang memberi rizkinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfudz). (QS.Huud : 6)
Nabi Ibrahim pernah dibakar oleh raja namrudz karena tak ingin menyekutukan allah swt dan bahwa tidak ada tuhan selain allah swt saat itu raja namrudz membuat perapiann besar ditempat terbuka disaksikan oleh rakyatnya nabi Ibrahim dilemparkan kedalam api yang tengah menyala ada kisah menarik saat peristiwa ini tatkala api semakin berkobar sementara tubuh nabi Ibrahim as ada didalamnya terdapat dua binatang yang bereaksi berlawanan semut dan cicak melihat api semkin membesar dan tampak seperti melalap tubuh nabi Ibrahim semutpun mulai menyirami api itu berlari dengan susah payah dengan butiran butiran air yang ia bawa dimulutnya. Cicak pun melihat dan bertanya wahai semut untuk apa kamu membawa butiran air kecil itu ? sesungguhnya itu tidak akan berarti apapun dibandingkan dengan api yang akan membakar nabi Ibrahim, lalu sisemut itu menjawab “ air ini memang tidak akan mampu memadamkan api itu tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku ada dipihak yang mana, namun sebaliknya dengan berkobarnya api sang cicak meniup api itu agar semakin membesar tiupan api itu memang tidak berarti apa-apa tapi tindakan cicak ini menunjukan cicak ada dipihak yang mana .
Akibat keberpihakan cicak ini nabi Muhammad saw menyebut cicak sebagai hewan kecil yang fasik tentu kejadian ini mengajarkan kita untuk memilih berpihak dalam kasus amal ma’ruf nahi  munkar atu menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran. Begitupun para ulama meegaskan sekecil apapun kontribusi seseorang yang penting keberpihakan kepada kebenaran tidak penting apakah sikap keberpihakan kita itu berpengaruh atau tidak karena menyeru kebenaran merupakan perintah allah swt dan menjadi fisi dan misi para nabi utusan allah swt.
Suatu hari nabi sulaiman melihat seekor semut yang sedang berjalan diatas batu yang ada dipadang pasir , beliau heran mengapa semut ini bisa hidup diatas batu kering ditengah padang paasir yang tandus sang nabi pun bertany pada semut wahai semut apakah kau yakin akan ada makanan yang cukup untukmu ?
Semut menjawab “rizki milik allah aku percaya rizki datang dari allah aku aykin diatas batu kering dipadang pasir yang tandus ini ada rizki untukku ” nabi sulaiman kembali bertanya “wahai semut apa makanan yang kau sukai ?” dan berapa banyak yang kau butuhkan dalam sebulan ? sisemut menjawab “jatah makanku hanya sebii gandum sebulan “ akhirnya nabi sulaiman berkata “jika hanya sebutir gandum sebulan aku bisa membantu nabi sulaiman mengeluarkan botol memasukkan semut kedalam botol lantas menutupnya sebulan kemudian nabi sulaiman membuka botol dan melihat apa yang terjadi ternyata sebutir gandum yang ditaruh dalam botol hanya berkurang separuh saja maka nabi sulaiman berkata pada semut “kamu berbohong pada ku kau berkata sebiji gandum cukup untuk makan sebulan mengapa kau hanya makan setengahnya ?!“ sisemut menjawab “aku tidak berbohong, aku tidak berbohong. Jika aku hidup bebas diatas batu maka gandum itu akan kuhabiskan dalam sebulan karena makanan itu aku car sendiri karena rizki itu datangnya dari allah dan aku percaya bahwa allah tidak akan lupa memberikan rizki kepadaku tetapi kau meletakkan aku dalam botol yang tertutup sehingga rizkiku bergantung padamu dan aku tidak percaya padamu hingga aku makan setengah butir saja agar cukup untuk dua bulan aku takut engkau lupa memberiku makan sehingga aku membuat cadangan makanan untuk sebulan kedepan para ulama menilai kisah ini menunjukkan tawakkalnya seekor semut ia yakin allah menjamin rizkinya hingga menjemput rizki hingga keatas batu dipadang pasir. Tapi semut juga yakin manusia bukan pemberi rizki hingga semut tak percaya padanya walaupun seorang nabi sekaya dan sekuat apapun manusia pasti punya kelemahan sehingga si semu harus mencadangkan makanan berjaga-jaga agar bertahan hidup subhanallah inilah bentuk ketaatan seekor semut kepada allah swt bagaimana dengan keimanan kita ?
Terkait dengan kisah ini sahabat ali bin abi thali bra berkata :” renungkanlah penciptaan semut yang kecil badannya dan lembut perilakunya hamper-hampir tidak terlihat oleh mata dan tidak terpikirkan bagaimana ia bisa berjalan diatas bumi ia mendpaatkan rizki membawa makanan kesarangnya mengolahnya dan mengupulkan makanan-makanan itu di musim panas sebagai cadangan dimusim dingin allah menjamin dan tidak pernah melalaikan rizki semut maha tinggi allah yang telah menciptakan semut dalam bentuk dan kekuatan tubuh  seperti itu

Bila diperhatikan semut tidak pernah hidup menyendiri melainkan hidup berkelompok para ahli menyebutkan bahwa serangga ini mmerupakan seranagga yang hidup dalam komunitas ketika semut hidup seorang diri justru malah menuju kebinasaan seekor semut yang menyendiri akan mati meskipun ditempat yang mewah dan diberi makan yang banyak kehidupan semut sama seperti manusia seseorang yang terasing dan menyendiri hingga 20 hari akan kehilangan keseimbangan hidup komunitas semut mengaajrkan untuk tolong menolng antar sesame. Jika ada seekor semut yang kenyang dan berteum dengan sesamanya yang lapar ia akan memberikan sari-sari makanannya. Mereka memiliki system pencernaan yang unik sehingga mampu menyalurkan sari-sari makanan kepada sesamanya dengan caara saling menempelkan tubuh. Sifat social semut ini mengingatkan kita pada hadist nabi saw :” tidak boleh seorang mukmin menyimpan sesuatu yang mengenyangkan, sementara tetangga disampingnya kelaparan.” (HR. Ath-tabrani dan al-hakim). 

0 comments:

Post a Comment

Berbagi, demi kemajuan bersama