Dan tidaklah bintang-bintang yang ada di bumi dan
burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan ummat-ummat (juga)
seperti kalian. Kami tidak lalai terhadap sesuatupun didalamm al-kitab.
Kemudian kepada rabb-lah mereka dihimpun.” (QS Al-anam : 38) peringatan allah
kepada nabi yang ingin membakar seluruh semut dalam sarang menunjukan bahwwa
kita sebagai ummat allah swt untuk senantiasa menjaga kehidupan seluruh
makhluk. Jika semut saja termasuk hewan yanag nyawanya dilindungi apalagi
manusia karena membunuh satu nyawa manusia samadengan membunuh seluruh ummat
manusia subhanallah inilah sesuatu yang diajarkan allah akan harga sebuah nyawa
makhluk hidup. ~~
Suatu hari nabi sulaiman as duduk dipinggir danau kemudian
beliau melihat sekor semut membawa sebiji gandum, nabi sulaiman terus
memperhatikan semut itu ternyata hewan mungil ini menuju ketepian danau
tiba-tiba ada seekor katak yang keluar dari dalam air dan membuka mulutnya.
Yang mengejutkan adalah semut itu masuk kedalam mulut katak kemudian sikatak
masuk kedasar danau ketika nabi sulaiman masih keheranan akan kejadian ini sang
katak sudah keluar dari danau dan -Mu membuka mulutnnya lalu semut keluar tapi
sebiji gandumnya sudah tidak ada lagi bersamanya. Nabi sulaiman pun bertanya
pada sang semut wahai semut apa yang kau lakukan selama berada didalam mulut
katak semut pun menjawab “wahai nabiyullah sesungguhnya didalam dasaar danau
ini ada seekor cacing buta yang terjepit sebuah batu cacing itu tak mampu
mencari makan dan sesungguhnya allah telah mempercayakan padaku untuk mebawakan
sebutir gandum untuk diberikan kepadanya katak ini membawaku kedalam danau
dengan mulutnya sesampainya didasar akuunn memberikan sebutir gandum kepada
cacing yang buta itu akupun kembali kemulut katak dan iapun membawaku kembali
kepermukaan air ” nabi sulaiman kemudian bertanya apakah kammu mendengar suara
tasbih cacing itu ?? si semut kembali menjawab “iya sicacing mengucapkan, wahai
zat yang tiddak melupakan aku didalam danau yang dalam ini dengan rizki-Mu janganlah
kau melupakan hamba-hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu “.
Para pembaca yang beriman demikianlah allah mengatur rizki
segenap makhluk-Nya termasuk manusia kisah semut yang membawakan gandum kepada
cacing buta menjadikan allam menjamin rizki kepada seluruh ciptaannya
sebagaimana firamn allah dalam surat huud ayat 6 :”dan tidak ada suatu binatang
melatapun dibumi melainkan allah lah yang memberi rizkinya dan Dia mengetahui
tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam
kitab yang nyata (lauh mahfudz). (QS.Huud : 6)
Nabi Ibrahim pernah dibakar oleh raja namrudz karena tak
ingin menyekutukan allah swt dan bahwa tidak ada tuhan selain allah swt saat
itu raja namrudz membuat perapiann besar ditempat terbuka disaksikan oleh rakyatnya
nabi Ibrahim dilemparkan kedalam api yang tengah menyala ada kisah menarik saat
peristiwa ini tatkala api semakin berkobar sementara tubuh nabi Ibrahim as ada
didalamnya terdapat dua binatang yang bereaksi berlawanan semut dan cicak
melihat api semkin membesar dan tampak seperti melalap tubuh nabi Ibrahim
semutpun mulai menyirami api itu berlari dengan susah payah dengan butiran
butiran air yang ia bawa dimulutnya. Cicak pun melihat dan bertanya wahai semut
untuk apa kamu membawa butiran air kecil itu ? sesungguhnya itu tidak akan
berarti apapun dibandingkan dengan api yang akan membakar nabi Ibrahim, lalu
sisemut itu menjawab “ air ini memang tidak akan mampu memadamkan api itu tapi
paling tidak semua akan melihat bahwa aku ada dipihak yang mana, namun
sebaliknya dengan berkobarnya api sang cicak meniup api itu agar semakin
membesar tiupan api itu memang tidak berarti apa-apa tapi tindakan cicak ini
menunjukan cicak ada dipihak yang mana .
Akibat keberpihakan cicak ini nabi Muhammad saw menyebut
cicak sebagai hewan kecil yang fasik tentu kejadian ini mengajarkan kita untuk
memilih berpihak dalam kasus amal ma’ruf nahi
munkar atu menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran. Begitupun para
ulama meegaskan sekecil apapun kontribusi seseorang yang penting keberpihakan
kepada kebenaran tidak penting apakah sikap keberpihakan kita itu berpengaruh
atau tidak karena menyeru kebenaran merupakan perintah allah swt dan menjadi
fisi dan misi para nabi utusan allah swt.
Suatu hari nabi sulaiman melihat seekor semut yang sedang
berjalan diatas batu yang ada dipadang pasir , beliau heran mengapa semut ini
bisa hidup diatas batu kering ditengah padang paasir yang tandus sang nabi pun
bertany pada semut wahai semut apakah kau yakin akan ada makanan yang cukup
untukmu ?
Semut menjawab “rizki milik allah aku percaya rizki datang
dari allah aku aykin diatas batu kering dipadang pasir yang tandus ini ada
rizki untukku ” nabi sulaiman kembali bertanya “wahai semut apa makanan yang
kau sukai ?” dan berapa banyak yang kau butuhkan dalam sebulan ? sisemut
menjawab “jatah makanku hanya sebii gandum sebulan “ akhirnya nabi sulaiman
berkata “jika hanya sebutir gandum sebulan aku bisa membantu nabi sulaiman
mengeluarkan botol memasukkan semut kedalam botol lantas menutupnya sebulan kemudian
nabi sulaiman membuka botol dan melihat apa yang terjadi ternyata sebutir
gandum yang ditaruh dalam botol hanya berkurang separuh saja maka nabi sulaiman
berkata pada semut “kamu berbohong pada ku kau berkata sebiji gandum cukup
untuk makan sebulan mengapa kau hanya makan setengahnya ?!“ sisemut menjawab
“aku tidak berbohong, aku tidak berbohong. Jika aku hidup bebas diatas batu
maka gandum itu akan kuhabiskan dalam sebulan karena makanan itu aku car
sendiri karena rizki itu datangnya dari allah dan aku percaya bahwa allah tidak
akan lupa memberikan rizki kepadaku tetapi kau meletakkan aku dalam botol yang
tertutup sehingga rizkiku bergantung padamu dan aku tidak percaya padamu hingga
aku makan setengah butir saja agar cukup untuk dua bulan aku takut engkau lupa
memberiku makan sehingga aku membuat cadangan makanan untuk sebulan kedepan
para ulama menilai kisah ini menunjukkan tawakkalnya seekor semut ia yakin
allah menjamin rizkinya hingga menjemput rizki hingga keatas batu dipadang
pasir. Tapi semut juga yakin manusia bukan pemberi rizki hingga semut tak
percaya padanya walaupun seorang nabi sekaya dan sekuat apapun manusia pasti
punya kelemahan sehingga si semu harus mencadangkan makanan berjaga-jaga agar
bertahan hidup subhanallah inilah bentuk ketaatan seekor semut kepada allah swt
bagaimana dengan keimanan kita ?
Terkait dengan kisah ini sahabat ali bin abi thali bra
berkata :” renungkanlah penciptaan semut yang kecil badannya dan lembut
perilakunya hamper-hampir tidak terlihat oleh mata dan tidak terpikirkan
bagaimana ia bisa berjalan diatas bumi ia mendpaatkan rizki membawa makanan
kesarangnya mengolahnya dan mengupulkan makanan-makanan itu di musim panas
sebagai cadangan dimusim dingin allah menjamin dan tidak pernah melalaikan
rizki semut maha tinggi allah yang telah menciptakan semut dalam bentuk dan
kekuatan tubuh seperti itu
Bila diperhatikan semut tidak pernah hidup menyendiri
melainkan hidup berkelompok para ahli menyebutkan bahwa serangga ini mmerupakan
seranagga yang hidup dalam komunitas ketika semut hidup seorang diri justru
malah menuju kebinasaan seekor semut yang menyendiri akan mati meskipun
ditempat yang mewah dan diberi makan yang banyak kehidupan semut sama seperti
manusia seseorang yang terasing dan menyendiri hingga 20 hari akan kehilangan
keseimbangan hidup komunitas semut mengaajrkan untuk tolong menolng antar
sesame. Jika ada seekor semut yang kenyang dan berteum dengan sesamanya yang
lapar ia akan memberikan sari-sari makanannya. Mereka memiliki system
pencernaan yang unik sehingga mampu menyalurkan sari-sari makanan kepada
sesamanya dengan caara saling menempelkan tubuh. Sifat social semut ini
mengingatkan kita pada hadist nabi saw :” tidak boleh seorang mukmin menyimpan
sesuatu yang mengenyangkan, sementara tetangga disampingnya kelaparan.” (HR.
Ath-tabrani dan al-hakim).
0 comments:
Post a Comment
Berbagi, demi kemajuan bersama