Monday 25 December 2017

Sudahkah kita menjadi ibu sebaik ibu?



 Image result for ibu
            Apakah ibu membutuhkan hari spesial?  Sedangkan ibu sudah memiliki hari spesialnya sendiri. Hari ketika gelar ibu disandangnya pertama kali. Hari saat kita dilahirkan. Hari dimana untuk pertama kalinya kita menghadapi dunia dengan kerapuhan diri yang masih berlindung dalam dekapan bunda. Kita menangis dalam pelukannya, beliau melemparkan senyum hangatnya. Ah senyum yang takkan terulang dan senyum tertulus yang pernah diberikan. Senyum yang kini perlahan pudar, bukan karena lelah. Namun karena anak yang sering berulah. Tak jarang air matanya menetes karena kita. Entah dalam khusyuknya doa yang beliau panjatkan demi buah hatinya, entah karena kebodohan kita yang melukai perasaannya. Tetesan air mata yang lebih bernilai dari butiran mutiara._ _Tetesan air mata yang tak seharusnya terkuras karena ulah anaknya.

Ibu itu terlalu spesial, tak pantas hanya diberi satu hari dalam setahun untuk mengenang jasanya. Pengorbanan sepanjang masa, dirayakan sekali setahun yang esok hari tinggal cerita. Setiap tahun ramai orang merayakannya, tapi makin banyak pula anak yang membangkang kepada sang bunda. “Aku sayang ibu” berkata demikian disaat perayaan, lalu mengeluhkan ibu di hari lainnya. “Aku cinta ibu” diungkapkan dengan semangatnya, lalu menomorduakan ibu di waktu lainnya karena nomor satu ditempati pacarnya. Dimana esensi hari ibu jika tak membekas dalam kalbu?_ _Untuk apa merayakannya jika kita sudah lupa bahkan tak peduli bahwa “Surga ada di telapak kaki ibu”?

 _Hari ibu, sebuah prasasti waktu yang semestinya tak hanya mengulas pengorbanan ibu tapi juga sebagai introspeksi sejauh mana kita berkorban untuk beliau._ _Seberapa sering kita membuatnya bahagia dibanding membuatnya sedih. Seberapa sering kita membantunya dibanding menyusahkannya. Kita memang tak akan sanggup membalas jasanya, tapi bukan berarti tak ada yang perlu dibalas. Pengorbanan kita memang tak seberapa dibanding pengorbanannya, tapi bukanlah alasan untuk tak berkorban. Ah ibu, ...dirimu anugerah terindah yang ALLAH berikan. Namun tak jarang kami sia-siakan, kami kecewakan, kami lupakan. Sungguh hati ini penuh penyesalan._

_Tanpa hari ibu, ibu tetaplah ibu. Tanpa hari ibu, surga tak berpindah dari telapak kaki ibu._ _Tanpa hari ibu, ibu tetap pahlawanku, ibu tetap mencintaiku. Sungguh ibu lebih spesial dibanding hari ibu. Ibu tak membutuhkan hari ibu, tapi hari yang membutuhkannya. Tanpa ibu, tak ada hari ibu. Tanpa ibu, kemana ayah berlabuh? Tanpa ibu, dunia kehilangan bidadari terindah. Tanpa ibu, tak ada aku, kita dan mereka._

_Cinta ibu paling ikhlas yang takkan lepas. Cinta ibu tak mengenal ruang dan waktu. Mencintai kita dengan setulus kalbu.._

Mari Bercermin...
Apakah kita benar-benar mencintai ibu?
Mungkinkah kita hanya merasa mencintai ibu?
Dan...Apakah kita sudah menjadi ibu sebaik  Ibu?

Setiap hari adalah hari untuk Ibu

Barakallahu Fiikum

❤Self Reminder
#SetiapHariAdalahHariIbu
#GerakanDetoksHati
#WritingWithLove
@22-12-2017

Thursday 21 December 2017

Ketika Mayat Meminta Tolong Kepada Seluruh Orang Yang Dikenalnya



Image result for kubur

Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya

Beberapa waktu kemudian

Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya.

Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.

Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,

“Dimana bajuku? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Dimanakah aku?” “Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.

Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:

“Ibuuuuu….!
“Ayaaaaaah…!!!!”
“Kakeeeeek!!!”
“Neneeeek!!”
“Kakaaaaak!!!”
“Sahabaaaaat!!!”

Tidak ada seorang pun yang menjawab nya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.

Menangis lah dia sambil meminta ampun,

“Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!”

Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.

Jika dia orang baik, maka muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.

Jika dia orang buruk, maka dua malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.

Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)

Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang – orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang – orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, keluargaku, saudaraku dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin.

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan,

1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman mu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..


Siapakah sahabatku selama di alam kubur dialah AL - QUR'ANNUL KARIM

kami mendapatkannya dari banyak sumber sehingga kami tidak tau mana sumber yang aslinya 

sumber gambar : gambar

mengajarkan mandiri sedini mungkin


Image result for anak mandiri 
Maghrib beberapa hari lalu,
Kami sedang ada di salah satu mall.
Antri shalat maghrib.

Karna kondisi penuh,
Saya instruksikan Aqila untuk shalat duluan, sementara saya jaga adeknya. Supaya nanti tinggal gantian.

Aqila sudah bersiap berdiri di atas sajadah. Mulai memakai kaos kaki untuk bersiap shalat sampai tiba tiba ada seorang ibu bawa anak lalu berdiri di sajadah yang Aqila tempati.

"Maaf bu, itu tempat anak saya. Anaknya mau shalat," tegur saya pelan.

Si Ibu angkat bahu lalu mundur. "Oh iya," tanggapnya pendek.

Aqila masih juga belum menyelesaikan kaos kakinya, dan ibu itu kembali menempati sajadah tempat Aqila.

"Geseran dikit deh," celetuknya. Daan.. tau tau aja dia takbiratul ihram 😅

Aqila? Kegeser gak lagi di atas sajadah. Jatah sajadahnya habis karna si ibu itu shalat bawa anak seusia Aqila di sebelahnya, heheu..

Akhirnya shalat di atas ubin, itu juga setelah saya puk puk dan besarkan hatinya tentang perilaku si Ibu.

Kejadian itu mengingatkan saya saat beberapa kali meminta Aqila untuk belajar antri bayar di kasir restoran atau swalayan mini.

Beberapa kali saya heran kenapa kok ini bocah antri bayar doang lama banget.

Kemudian siyok menemukan posisi antrian si bocah gak maju maju. Lalu dengan mata kaca bocahnya cerita, antriannnya diselang sama orang dewasa dan dia ga punya keberanian buat negur 😅

Daaan.. as I expected, bocahnya ga mau lagi belajar antri sendiri efek dari ngalamin diselak berkali kali.

Atau saat naik angkot dan abangnya bersikeras Aqila dipangku, supaya angkotnya bisa muat orang dewasa lebih banyak. Meski dari awal sudah saya katakan, ini anaknya dihitung bayar kok.. dan pasti saya bayar dengan hitungan tarif dewasa.

Ucapan saya itu, biasanya ditanggepin dengan "ck.. ck.." atau sejenis ungkapan misuh misuh lainnya oleh si Abang dan beberapa penumpang lainnya, heu..

Saya selalu berupaya husnuzan dengan berpikir mungkiin.. mungkin orang orang itu punya urusan mendesak yang membuat mereka harus buru buru.

Tapi jujur, sebagai Ibu saya merasa kelu harus memberikan penjelasan apa pada anak yang selama ini dididik untuk selalu menghargai hak orang lain, bahkan sesederhana soal hak antri.

Saya bertanya tanya dalam hati, apa yang anak pelajari dengan seringnya melihat orang dewasa menyerobotnya atau mengabaikan haknya cuma karena dia masih kecil?

Duh, Saya mendadak rindu pada sosok Rasulullah yang bahkan di tengah memimpin shalat jamaah, bersujud lamaaa sekali hanya untuk menunggu Hasan dan Husain selesai bermain dan turun dari punggung beliau.. 😥

It takes a village to raise a kid, Bapak Ibu..

Besok lusa kalau papasan sama anak yang lagi  berlatih mandiri dengan duduk sendiri di angkutan umum, ayoo dihargai.

Karna selain itu memang haknya, maksa ibuknya mangku anak 20kg sepanjang jalan itu bikin pegel, jenderaaaal.. 🤣

Besok lusa kalau bertemu dengan anak yang sedang belajar berani dengan antri di kasir mini market, ayooo kita apresiasi.

Berikan gilirannya meski saat antrian bergerak maju, dia nya lagi bengong karna ngeliatin kinderjoy di etalase.

Help us to let the children know, this is how our world works. Dunia yang memberi ruang untuk menghargai hak anak, sehingga mereka pun punya ruang untuk membangun respek pada orang dewasa.

❤Jayaning Hartami
sumber gambar : gambar

Wednesday 20 December 2017

Ikhwan Keren


Related image 
1. Meski dengan tampang yang pas-pasan, ia tetap jadi rebutan karena akhlaknya yang menawan.

2. Subuhnya tak pernah kesiangan, selalu di masjid tak ketinggalan, dan posisinya pun selalu di shaf terdepan.

3. Saat ada wanita yang mengajak berkenalan, ia selalu mendekapkan tangan. Semata-mata untuk menjaga kesucian.

4. Meski kemana-mana selalu sendirian, ia tak pernah merasa kesepian apalagi sampai menghalalkan pacaran.

5. Dengan sendal jepit murahan, jenggot tipis yang berlambaian. Celana gantung kayak kebanjiran, ia berjalan bak pangeran.

6. Lucunya kalo sama akwat berpapasan langsung acuh tak acuh kayak musuhan, sampe gak liat di depan ada selokan 😆

7. Tak lupa silaturahmi ke rumah teman. Saling menasehati dalam kebenaran dan juga kesabaran agar tak ada kerugian.

8. Menjaga kesucian dengan pernikahan dan menjaga pernikahan dengan kesucian, karena di hatinya terselip iman ❤

9. Pulang shalat ia sempatin tadarusan, mengaji dan tadaburi ayat-ayat Al-Qur'an. Kadang juga perbaiki hafalan.

10. Matanya gak pernah jelalatan. Apalagi pada aurat yang bergentayangan, karena takut tergoda nafsu syetan.

11. Tiap hari kerja nyari dana tambahan untuk ditabung dalam celengan. Hitung-hitung buat persiapan walimahan 😂 #uhuk

12. Meski tak seperti Yusuf yang tampan atau berharta seperti Sulaiman, ia tetap jadi idaman dan dinanti malaikat Ridwan.

13. Jadikan Allah sebagai tumpuan, Rasulullah sebagai tauladan, Al-Qur'an sebagai pedoman dan surga sebagai tujuan.

14. Buat akhwat yang sedang menanti pasangan, mencarinya butuh kesabaran karena sang #IkhwanKeren kini sulit didapatkan :

gambar from : sumber

doa pagi




Image result for pagi hari
 SELAMAT PAGI SAUDARAKU DIMANAPUN BERADA MARILAH KITA SELALU BERSYUKUR

Yaa Allah....
Bila hari ini  masih menjadi bagian hidup kami...
Berikanlah kemudahan dan kelancaran.

Ya Allah....
Bila rezeki yang Engkau turunkan masih ada bagian haq kami, datangkanlah dalam jumlah yg banyak, yg berkah dan yg halalan thoyiban.

Ya Allah.....
Bila keluarga, saudara2, sahabat2 ku disini masih diperkenankan mewarnai kehidupan kami,
Jadikanlah mrk sbg warna-warni keindahan, penuh kasih sayang, rukun dan damai selalu
Angkat & hilangkanlah segala penyakit keluarga, saudara2, sahabat2 ku ini, gantikanlah dng kesehatan yg sempurna serta berikanlah sisa usia yg manfaat dan barokah.

Ya Allah,,,,,,,            
Bukalah mata hati kami agar kami menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur atas curahan kasih sayang-Mu, Sabar dan ikhlas menerima takdir Mu.

Ya Allah..
jagalah silaturahim kami dan jauhkan kami dari segala fitnah atas diri kami.....                                   

Ya Allah berikan Ridho dan pahala-Mu pada semua kebaikan yang kami lakukan

Aamiin
gambar from : sumber