Friday 20 January 2017

Apa Makna “Tolak lah Keburukan dengan Kebaikan”? Apakah hanya Diam dan Sabar?

Image result for menolak


Apa Maksud dari Ayat “Tolak lah Keburukan dengan Kebaikan”? Apakah hanya Diam dan Sabar?

Khazanahalquran.com – Kali ini kita akan mengkaji salah satu firman Allah SWT yang mengajarkan kepada kita untuk melawan keburukan dengan kebaikan.

Tapi apa yang dimaksud melawan keburukan dengan kebaikan? Apakah hanya dengan bersabar atas kekejaman penindas dan diam menanti pertolongan Allah seperti pendapat beberapa ahli tafsir mengenai ayat ini?

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَ ۚ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ

“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.” (QS.al-Mukminun:96)

Kata “menolak” atau “melawan” dalam ayat ini memiliki arti yang luas sesuai kondisi masing-masing. Terkadang yang dimaksud penolakan atas keburukan itu adalah melawan dengan kekuatan, jika korban yang ditindas memiliki kemampuan untuk melawan. Karena jika didiamkan akan membuat musuh semakin berlaku dzalim dan sewenang-wenang.

Tapi terkadang “melawan dengan kebaikan” itu dapat dimaknai dengan bersabar dan diam atas kejahatan mereka. Karena mungkin saja kesabaran dan kebaikan korban akan membuat pelakunya menyesal dan bertaubat, atau bahkan bisa membuatnya berbalik menjadi kawan yang setia.

Allah berfirman,

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS.Fussilat:34)

Karena itu kata “melawan keburukan dengan kebaikan” tidak dapat dimaknai dengan satu makna tunggal. Karena perlawanan itu bergantung pada kondisi dan maslahat yang ada. Terkadang bersabar adalah perlawanan terbaik namun bukan berarti selalu diam dan tak pernah bangkit. Disinilah pentingnya seorang pemimpin yang bijak dalam menentukan strategi perlawanan yang akan digunakan untuk “menolak kejahatan musuh”.

Semoga bermanfaat….
sumber : khazanahalquran 

JANGAN CUKUP MENJADI BAIK, JADILAH PENYERU KEBAIKAN

Image result for dr zakirAPA yang ada dibenak Anda jika terlintas kata “orang baik dan penyeru kebaikan”. Memang ada perbedaan di antara keduanya? Ternyata ada.

Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?

Orang Baik biasanya dikatakan dengan istilah orang sholih. Orang ini ialah orang yang senantiasa melakukan kebaikan untuk dirinya saja, sedangkan Penyeru Kebaikan atau Muslih ialah orang yang senantiasa mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan orang lain.

Selain itu, biasanya orang baik itu akan dicintai manusia, sementara penyeru kebaikan akan dimusuhi manusia. Kok bisa gitu?

Ternyata hal ini bisa kita lihat dari perjalanan hidup Rasulullah SAW. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam sebelum diutus, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik. Namun ketika Allah SWT mengutusnya sebagai Penyeru Kebaikan, kaumnya langsung memusuhinya dengan menggelarinya tukang sihir,Pendusta bahkan orang gila.

Mengapa bisa seperti itu?



Jawabannya karena Penyeru Kebaikan ‘menyikat’ batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan. Karena melalui penyeru Kebaikan itulah Allah jaga umat ini..Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri.

Allah Subhanahu wa ta’alaa berfirman:

“Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan satu negeri dengan zalim padahal penduduknya adalah penyeru kebaikan..”

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengambil hikmahnya bahwa menjadi orang sholih saja tidak cukup bagi kita, sebab kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Maka lihatlah kondisi sekitar Anda . Jadilah orang sholih yang menyeru kebaikan, jangan merasa puas hanya sebagai orang baik saja. Waallahu’alam 

Wednesday 11 January 2017

gagahnya khalid ibn al-walid

       Image result for khalid bin walid
sumber : google 
         Sejarah peradaban manusia mencatat banyak nama yang menggoreskan kisah di lembaran-lembaran zaman tentang keahlian militer yang layak ditiru. Di antara tokoh militer yang paling cemerlang adalah panglima Islam Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu. Ia berada di puncak para ahli strategi militer. Kesimpulan itu berangkat dari kemampuannya menggetarkan benteng-benteng Persia dan Romawi dalam hitungan tahun yang singkat saja –atas izin Allah-.
Padahal dua kerajaan itu adalah kerajaan adidaya. Karena kepemimpinan militernya, Islam tersebar di Jazirah Arab, Iraq, dan Syam dengan mulia dan penuh wibawa. Saking mengerikan dan hebatnya tipu daya (strategi) Khalid dalam berperang, sampai-sampai Abu Bakar memujinya dengan ucapan, “Demi Allah, orang-orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al-Walid.” Abu Bakar radhiallahu ‘anhu juga mengatakan, “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid.” Kaum muslimin mengenalnya dengan sebutan Saifullah (pedang Allah). Sebutan itu melekat bermula saat Rasulullah menyebutnya demikian di hari keislamannya, “Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada orang-orang musyrik.”
 Irak adalah sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang meliputi sebagian terbesar daerah Mesopotamia serta ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan bagian timur dari Gurun Suriah. Negara ini berbatasan dengan Kuwait dan Arab Saudi di selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak mempunyai bagian yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia. Irak mempunyai sejarah yang kaya. Kini Irak termasuk negara berkembang di tengah-tengah perang saudara. Setelah khalifah Abu Bakar ash- Shiddiq merampungkan urusan dalam negeri, mulailah beliau berpikir mengamankan daerah perbatasan. Khususnya wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Persia dan Romawi.
Karena bukan rahasia lagi, dua kerajaan besar ini tengah mempersiapkan diri menyerang Daulah Islamyah yang baru tumbuh. Abu Bakar mengutus panglima- panglima terbaiknya untuk mengamankan perbatasan. Khalid bin al-Walid membawa pasukan besar yang berjumlah 10.000 orang menuju Irak. Al-Mutsanna bin Haritsah asy- Syaibani menuju wilayah Hirah. Iyadh bin Ghanam menuju Daumatul Jandal dan kemudian bergabung ke wilayah Hirah. Dan Said bin al-Ash dengan 7000 pasukan menuju perbatasan Palestina. Persia dan Romawi pun dibuat sibuk oleh negara kecil yang berpusat di Madinah itu. Khalid bin al-Walid berhasil merebut wilayah selatan Irak, kemudian menaklukkan Hirah. Sementara pasukan Iyadh menghadapi kesulitan melawan orang-orang Ghasasinah. Khalid pun datang membantu Iyadh. Setelah itu, ia kembali lagi menuju Irak.

Tuesday 10 January 2017

Seorang Bijak Ditanya, “Kenapa Hidupmu Begitu Tenang?”

Dikisahkan seorang bijak yang hidupnya bahagia dan hatinya selalu tenang. Berbagai masalah tak membuatnya mengeluh dan bermacam musibah tak membuatnya bersedih.
Ia pernah ditanya, apa yang membuat hidupmu begitu tenang dan nyaman?
Dia pun menjawab,
“Renungkan empat ayat dari alquran ini, maka engkau akan memahami bahwa tidak ada tempat untuk mengeluh dan bersedih.”
Allah swt berfirman,

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا

“Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya.” (QS.Fathir:2)

وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ

“Dan jika Allah Menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia.” (QS.al-An’am:17)

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya Dijamin Allah rezekinya.” (QS.Huud:6)

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS.asy-Syarh:6)

Masih adakah tempat untuk gelisah dan bersedih setelah membaca keempat ayat ini?


sumber : Khazanahalquran.com 

Kisah : Doktor Muslim dan Indahnya Al-Qur’an



sumber : khazanahalquran.com

Dikisahkan ada seorang Doktor yang rutin mengadakan kajian tentang Al-Qur’an. Dalam salah satu ceramahnya, ia menjelaskan tentang mukjizat penggunaan kalimat dalam Al-Qur’an yang begitu tepat, fasih dan detail. Dan jika ada satu saja kata yang diganti maka maknanya akan berubah. Dia pun memberi bermacam contoh.

Tiba-tiba seorang murid yang berpandangan sekuler
berdiri dan berkomentar, “aku tidak percaya dengan apa yang anda katakan. Aku telah menemukan satu kalimat yang kurang tepat dalam Al-Qur’an.” Kemudian ia membaca ayat,

مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ

“Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.” (QS.al-Ahzab:4)

“Mengapa dalam ayat ini Allah menggunakan kata رجل (yang menunjukkan seorang lelaki) dan tidak menggunakan kata بشر (mencakup lelaki dan wanita)? Padahal wanita pun hanya memiliki satu hati dalam tubuhnya.”

Seketika seluruh ruang menjadi hening. Semua mata tertuju kepada Doktor dan menanti jawaban darinya. Karena memang benar lelaki ataupun wanita hanya memiliki satu hati dalam tubuhnya.

Doktor itu menundukkan kepada dan berpikir keras. Jika pertanyaan ini tidak dijawab keyakinan murid yang lain tentang Al-Qur’an akan berubah.

Dia terus berpikir dan akhirnya menemukan jawaban. Doktor menjawab,
“Ya, ayat itu benar! Hanya lelaki lah yang mustahil dapat memiliki dua hati dalam tubuhnya. Sedangkan wanita dapat memiliki dua hati dalam tubuhnya ketika ia sedang hamil. Yaitu hatinya sendiri dan hati sang bayi.”

Ruangan mendadak riuh dengan kekaguman seluruh isi ruangan dengan mukjizat Al-Qur’an. Sungguh setiap pemilihan kata didalam Al-Qur’an begitu tepat dan penuh makna.

Makna ini adalah salah satu dari makna yg tersirat dalam penggunaan kata ini, walaupun sebenarnya banyak arti-arti lain yg telah disebut oleh para ahli tafsir mengenai ayat ini.

Semoga kita termasuk golongan yang benar-benar mengikuti Al-Qur’an….
sumber : Khazanahalquran.com  

Teka-Teki Al-Qur’an untuk Anak-Anak


sumber foto : khazanahalquran.com
Tahukah Anda?

1. Siapakah bayi yang diletakkan disebuah keranjang untuk dilemparkan ke sungai karena takut dibunuh?

2. Siapakah bayi yang mampu berbicara ketika masih dalam buaian?

3. Siapakah ayah yang menasehati anaknya dalam Al-Qur’an?

4. Siapakah anak yang dilemparkan saudaranya ke dalam sumur?

5. Siapakah anak yang melawan perintah ayahnya?

6. Siapakah saudara yang membunuh saudaranya sendiri?

7. Siapakah nabi yang menamakan dirinya Abdullah sejak masih bayi?

Jawaban :

1. Bayi yang dilempar ke sungai adalah Musa as,

فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ

“dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil).” (QS.al-Qashas:7)

2. Bayi yang berbicara ketika dalam buaian adalah Isa as.

فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ ۖ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا

maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (QS.Maryam:29)

3. Ayah yang menasehati putranya adalah Luqman as.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ” (QS.Luqman:12)

4. Anak yang dilemparkan ke sumur oleh saudaranya adalah Yusuf as.

قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ

Seorang diantara mereka berkata: “Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur”. (QS.Yusuf:10)

5. Anak yang melawan perintah ayahnya adalah putra Nabi Nuh as.

قَالَ سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ ۚ

Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” (QS.Huud:43)

6. Saudara yang membunuh saudaranya adalah Qobil, dan yang dibunuh adalah Habil. Keduanya putra Nabi Adam as.

فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ

“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dia membunuhnya.” (QS.al-Ma’idah:31)

7. Nabi yang menamakan dirinya Abdullah sejak bayi adalah Isa as.

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا

Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (QS.Maryam:30)

Semoga bermanfaat….

sumber web : Khazanahalquran.com

Nabi Isa dan Lelaki Kusta

Image result for alquran

sumber foto : google
Diriwayatkan bahwa Nabi Isa as berjalan melewati seorang buta yang berpenyakit kusta. Tubuhnya lumpuh dan dagingnya terkelupas karena kusta.

Kemudian orang ini berkata, “Puji syukur kepada Allah yang Menyelamatkanku dari musibah yang menimpa sekian banyak dari makhluk-Nya.”

Nabi Isa terheran mendengar ucapan orang ini, keadaannya begitu mengenaskan tapi ia masih mengucap syukur kepada Allah. Beliau pun bertanya,  “Wahai lelaki, musibah apakah yang kau maksud telah dijauhkan darimu itu?”

“Wahai Ruhullah, aku lebih baik dari seorang yang hatinya tidak diberi oleh Allah sesuatu yang diberikan-Nya didalam hatiku, yaitu Ma’rifatullah (pengenalan kepada-Nya).” jawab lelaki ini.

“Engkau benar, maka ulurkan tanganmu.” kata nabi Isa kepada lelaki ini.

Kemudian lelaki itu mengulurkan tangannya dan seketika wajahnya menjadi tampan dan tubuhnya rupawan. Semua penyakitnya telah diangkat oleh Allah swt. Kejadian ini membuat Nabi Isa takjub dengan keikhlasan lelaki ini. Kemudian beliau mengajaknya beribadah bersama-sama.

Allah swt Berfirman,

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُل لَّا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُم بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

Mereka merasa berjasa kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah, “Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah yang Melimpahkan nikmat kepadamu dengan Menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar.” (QS.al-Hujurat:17)

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang hatinya diberi oleh Allah pengenalan kepada-Nya. Dan tak ada kata yang layak diucapkan kecuali syukur atas anugerah terbesar ini.

Dan salah satu dari 4 nikmat yang harus disyukuri setiap pagi menurut Rasulullah saw adalah nikmat mengenal Allah swt.

الحَمْدُ لِلهِ الذِيْ عَرَّفَنِي نَفْسَهُ وَلَمْ يَجْعَلْنِي عُمْيَانَ القَلْب

“Puji syukur kepada Allah yang telah Mengenalkan Diri-Nya kepadaku dan tidak Menjadikanku buta hati.”

sumber web : Khazanahalquran.com 

Nikmat Akan Terasa Setelah Datangnya Musibah

Image result for alquran
sumber foto : google

 Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak menyadari sebuah kenikmatan ketika ia terlena didalamnya. Ia pun tidak merasakan nilai kenikmatan itu, karena baginya terasa biasa saja. Dan akhirnya ia tidak tergugah untuk bersyukur, bahkan ia lupa dari mana nikmat itu berasal.

Jika seorang tidak pernah sakit, ia tidak akan tau betapa nikmatnya sehat. Betapa mahalnya anugerah yang diberikan Allah SWT ini.

Jika tidak ada bencana dan gempa bumi, manusia tidak akan tau besarnya nikmat bumi yang tenang selama ini.

Al-Qur’an pun tidak lupa untuk menyinggung hal ini, walaupun tidak menjelaskannya secara gamblang. Bahwa sebuah nikmat akan benar-benar terasa saat kita berada di posisi sebaliknya.

Allah berfirman,

وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, maka kalian menjadi bersaudara karena nikmat-Nya.” (QS.Ali Imran:103)

Dari ayat ini Al-Qur’an ingin menjelaskan betapa besarnya nikmat hidup berdampingan dengan menceritakan kondisi sebelumnya yang terbalik 180°. Yaitu disaat masyarakat hidup ditengah permusuhan dan pertumpahan darah.

Dan ketika api fitnah dan kemunafikan kembali berkorban, kaum muslimin baru merasakan begitu besarnya kenikmatan damainya hidup yang Allah berikan.

Semoga kita bisa memandang sebuah musibah sebagai jalan untuk bisa merasakan dan mensyukuri nikmat Allah SWT.

sumber web : khazanahalquran.com 

Resep Al-Qur’an untuk Hati yang Tersakiti

Image result for alquran 
sumber foto : google
Lisan adalah ciptaan Allah yang sangat unik. Lisan dapat merubah wajah yang sedih menjadi cerah bahagia. Ia juga bisa meremukkan hati dengan kata-kata yang singkat saja.

Nah kali ini kita akan membahas resep Al-Qur’an untuk menghadapi lisan-lisan manusia yang menusuk hati kita. Apakah itu fitnah, cacian, sindiran atau yang lainnya.

Tiga kali Allah menyebut resep yang sama dalam Al-Qur’an untuk menghadapi lidah-lidah tajam manusia.

Dalam surat al-Hijr Allah berfirman,

وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ * فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ *

“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud .” (QS.al-Hijr:97-98)

Dalam surat Thaha Allah berfirman,

فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya .” (QS.Thaha:130)

Dalam surat Qaf Allah berfirman,

فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlab sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya). .” (QS.Qaf:39)

Pada tiga ayat ini Allah memberi resep jitu untuk mengobati rasa sakit akibat lisan-lisan tajam manusia. Ketika mereka bersemangat mengumbar kata-kata yang menyakitkan. Hadapi dengan sabar dan ucapkan tasbih. Maka hatimu akan menjadi tenang dan terobati.

Perintah tasbih dalam ayat ini bukan hanya dengan mengucap Subhanallah. Namun harus dibarengi dengan menghadirkan hati dan selalu mengingat-Nya. Karena itulah ketiga ayat diatas ada yang diakhiri dengan sujud dan selalu memuji Allah sepanjang pagi dan petang.

Semoga bermanfaat…

sumber web : khazanahalquran.com 

Mengenal Rasulullah saw Melalui Lisan Sucinya

Image result for alquran
sumber foto : google
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى – إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginannya. Tidak lain (itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS.An-Najm:3-4)

Rasulullah saw Menurut Lisan Sucinya

1. Rasulullah saw bersabda,

“Allah tidak Menciptakan ciptaan yang lebih utama dariku dan tidak ada yang lebih mulia di sisi-Nya dari diriku”

Ket : Tidak ada yang mampu menjangkau kemuliaannya. Ia telah sampai pada puncak keagungan seorang makhluk. Para nabi adalah orang-orang mulia, tapi tidak ada yang lebih mulia dari Muhammad saw.

2. Rasulullah saw bersabda,

“Wahai manusia, aku adalah rahmat (Allah) yang dihadiahkan (untuk kalian)”

Ket : Manusia tak bisa terputus dari rahmat sedetik pun, sementara tidak ada rahmat yang turun kecuali melalui Baginda Nabi saw. Maka semua yang datang dari beliau adalah rahmat. Semua aturan, perintah dan larangan adalah wujud dari rahmat Allah kepada hamba-Nya. Lalu akankah kita yang mendapatkan hadiah besar ini akan menerimanya aturan beliau dengan terpaksa?
3. Rasulullah saw bersabda,

“Aku telah dididik oleh Tuhanku dan itulah sebaik-baik didikan”

Ket : Hadist ini ingin menegaskan bahwa dari awal Rasulullah saw telah berada dalam penjagaan Allah swt. Jadi jangan pernah mengatakan bahwa beliau “pernah melakukan kesalahan” karena kata-kata ini secara tidak langsung akan “menyalahkan” Dzat yang Mendidiknya selama ini, yaitu Allah swt.

4. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah penghulu anak Adam, tanpa aku sombong”

Ket : Rasulullah saw adalah manusia yang paling tawadhu’. Semua yang beliau katakan disini bukanlah bentuk kesombongan, tapi perintah dari Allah swt untuk mengenalkan dirinya. Agar umat memuliakan beliau dan tidak kurang ajar dihadapan Nabinya.

5. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah manusia pertama yang dibangkitkan. Aku yang akan berkhutbah ketika mereka dikumpulkan dan aku lah yang memberi kabar gembira ketika mereka telah berputus asa”

Ket : Di Hari Kiamat kelak, yang pertama dibangkitkan adalah Rasulullah saw. Kemudian beliau diberi kesempatan untuk berbicara dihadapan seluruh manusia, termasuk para nabi. Dan ketika itu manusia akan menghadap para nabi untuk meminta pertolongan dan syafaat, namun tak ada yang bisa memberi. Mereka pun mulai putus asa hingga datanglah Rasulullah saw membawa kabar gembira dan berkata, “Kemarilah, itu adalah bagianku”.

6. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah doa ayahku Ibrahim dan yang terakhir membawa kabar kedatanganku adalah Isa putra Maryam”

Ket: Seluruh nabi telah membawa kabar tentang kedatangan nabi terakhir, Muhammad saw. Dan nabi terakhir yang menyampaikan kabar ini adalah Nabi Isa as.

وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

“Dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang nama-nya Ahmad (Muhammad).” (QS.As-Shaff:6)

Sementara Rasulullah saw juga disebut sebagai jawaban atas doa Nabi Ibrahim. Karena beliau pernah berdoa yang dikutip dalam Al-Qur’an,

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ

“Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri…” (QS.Al-Baqarah:129)

7. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah yang paling banyak pengikutnya di Hari Kiamat”

Ket : Beliau adalah nabi yang paling banyak pengikutnya di Hari Akhir. Semoga kita termasuk orang-orang yang diakui sebagai pengikut beliau.

8. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah pemimpin para rasul, tanpa aku harus sombong

Aku adalah penutup para nabi, tanpa aku harus sombong

Aku adalah yang pertama kali memberi syafaat, tanpa aku harus sombong”

Ket : Di Hari Kiamat, semua nabi berada dibelakang Rasulullah saw, karena beliau pernah bersabda bahwa “Adam dan seluruh nabi setelahnya berada dibawah benderaku di Hari Kiamat”.

9. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah yang pertama mengetuk pintu surga”

Ket : Pintu Surga tidak akan dibuka sebelum Nabi Muhammad saw memasukinya. Bahkan surga menjadi haram bagi para pengikut nabi terdahulu sebelum umat Muhammad memasukinya. Karena itu, jika ingin mendekati Surga maka dekatilah orang yang akan pertama kali memasukinya.

10. Rasulullah saw bersabda,

“Aku adalah orang yang pertama kali mengahap (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Perkasa di Hari Kiamat, kemudian disusul dengan kitabku, keluargaku dan umatku.

Dan aku akan menanyakan kepada mereka apa yang mereka lakukan kepada kitab Allah dan keluargaku.”

11. Rasulullah saw bersabda,

“Jika Ibrahim adalah Kholilullah (teman Allah) maka aku adalah Habibullah (kekasih-Nya)”

Ket : Tidak ada jalan memperoleh Kecintaan Allah kecuali melalui kekasihnya, Muhammad Saw.

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah Mencintaimu..” (QS.Ali Imran:31)

12. Rasulullah saw bersabda,

“Aku yang paling bertakwa diantara kalian dan akulah yang paling mengenal Allah”

Ket : Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah swt adalah yang paling bertakwa. Siapakah dia? Siapa lagi kalau bukan Baginda Nabi Muhammad saw.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS.Al-Hujurat:13)

13. Rasulullah saw bersada,

“Aku adalah yang pertama beriman kepada Tuhanku. Dan yang pertama kali menjawab-Nya ketika Dia mengambil sumpah dari para nabi. Dan aku pun menjadi saksi atas mereka. Ketika Allah bertanya, bukankah Aku adalah Tuhanmu? Akulah yang pertama kali menjawab, Benar.”

14. Rasulullah saw bersabda,

“Aku diberi 5 hal yang belum pernah diberikan kepada siapapun sebelumku,

1. Aku selalu ditolong dengan memberikan rasa takut kepada musuhku, bahkan sejak sebulan sebelumnya.

2. Dijadikan untuku seluruh muka bumi ini menjadi tempat sujud dan suci, maka siapapun dari umatku yang mendapati waktu solat, ia bisa solat dimanapun.

3. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang, yang tidak dihalalkan untuk siapapun sebelumku.

4. Aku diberi wewenang untuk syafaat.

5. Para nabi diutus untuk umatnya sendiri, sementara aku diutus untuk seluruh umat manusia.

Inilah beberapa hadist yang dapat kita temukan untuk mengenal beliau melalui lisan sucinya sendiri. Tentu masih banyak hadist yang menjelaskan tentang kemuliaan beliau, yang insya Allah akan kami sampaikan dalam kajian-kajian selanjutnya.

Semoga dengan kita semakin berusaha mengenal Rasulullah dapat menambah kecintaan kita kepada beliau Sollallahu alaihi wa alihi wa sallam.

sumber website : khazanahalquran.com 

Inilah Pesan Indah untuk Manusia dalam Do’a Nabi Sulaiman

 by 
Image result for doa
foto: google
diambil dari lama inspiradata . Nabi Sulaiman merupakan salah satu manusia pilihan yang dianugerahi oleh Allah SWT dengan nikmat berupa harta dan tahta. Nabi Sulaiman dikenal sangat kaya. Namun, ia tidak pernah lupa untuk bersyukur kepada Allah.

Dalam  Qur’an Surat An-Naml ayat 19, Allah swt Berfirman,

وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Maka dia (Sulaiman) berdoa, “Ya Tuhan-ku, anugerahkanlah aku petunjuk untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau Anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau Ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu yang saleh.”  .(QS.an-Naml:19)
Do’a  Nabi Sulaiman dalam ayat diatas itu mengandung  pesan yang begitu indah.  Berikut ini isi pesan dalam do’a di ayat tersebut:

“Ya Tuhan-ku, anugerahkanlah aku petunjuk untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau Anugerahkan kepadaku.” Kalimat ini menunjukkan bahwa mensyukuri nikmat adalah taufik yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Kemampuan untu bersyukur itu sendiri adalah nikmat yang luar biasa. Karena tanpa taufik dari Allah, kita tidak akan mampu untuk mensyukuri nikmat-Nya.
“Dan kepada kedua orang tuaku.” Ini menunjukkan bahwa Jangan pernah melupakan orang tua kita, karena dari mereka lah kita berasal. Orang tua adalah nikmat terbesar dari Allah yang diberikan untuk hamba-Nya. Seluruh kenikmatan dan prestasi tidak akan diperoleh tanpa jasa dari orang tua.
“Dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau Ridha’i.” Setelah mendapatkan nikmat, gunakan segala kenikmatan itu sesuai dengan keinginan Sang Pemberi nikmat. Janganlah kita gunakan untuk hal-hal yang memancing Murka-Nya.
“Dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau Ridha’i. ” Tujuan utama dari amal perbuatan kita adalah mendapatkan kerelaan Allah swt. Sebesar apapun amal yang kita lakukan tidak akan berarti tanpa niatan untuk memperoleh keridhoan-Nya.
“Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu yang saleh.” Begitu banyak ayat Al-Qur’an yang menceritakan doa para nabi yang memohon untuk digolongkan bersama orang-orang yang sholeh. Jika para nabi saja selalu memohon hal ini, maka kita pun harus selalu berdoa dan berusaha untuk digabungkan bersama orang-orang yang sholeh.
Satu ayat dapat memberi bermacam pelajaran berharga. Semoga kita dapat semakin dekat dan akrab dengan Al-Qur’an.[]


sumber web : inspiradata
Sumber: Khazanahalquran.com

Kenapa Harus Bernafas Lewat Hidung? Keajaiban Ini Jadi Salah Satu Alasannya

by  

foto: PsikologID

INSPIRADATA . Allah menciptakan segala sistem di alam semesta dan isinya ini dengan sangat sempurna. Termasuk mekanisme tubuh kita.

Manusia membutuhkan udara untuk bernafas dan Allah menggratiskannya untuk kita. Tapi, kenapa kita harus menghirup udara dengan hidung, padahal kan dengan mulut juga bisa?

Ternyata ada fakta menarik dibalik hal sederhana yang kadang luput dari renungan kita. Ternyata ada ‘keajaiban’ tersendiri yang baru terungkap oleh para peneliti baru-baru ini.

Saat ini, sebuah penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa pernapasan memang mempengaruhi aktivitas otak. Hasilnya luar biasa. Orang akan lebih mampu mengingat sesuatu dan mengenali rasa takut saat bernafas atau menghirup udara melalui hidung.

Teknik pernapasan dengan cara menarik nafas panjang melalui hidung ini benar-benar memberi dampak ativitas pada otak. Bahkan dapat meningkatkan memori Anda.

Peneliti Northwestern University merekrut sekitar 100 orang dewasa, beberapa diantaranya diminta untuk membuat keputusan cepat, sambil melihat ekspresi wajah yang melintas sekilas di layar komputer. Ketika seseorang menghirup udara melalui hidung mereka, mereka dapat mengenali ekspresi wajah ketakutan lebih cepat dibandingkan ketika mereka sedang menghembuskan napas.

Begitu pula ketika dites untuk mengingat, mereka lebih mudah mengingat setelah menghirup nafas dibandingkan saat mengembuskan nafas. Ketika bernapas melalui mulut, semua efek ‘ajaib’ ini justru menghilang.

Penelitian terbaru ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa irama pernapasan menciptakan aktivitas listrik di otak, menurut laporan yang diterbitkan di dalam The Journal of Neuroscience.

“Data kami memang masih sangat awal, namun menarik,” kata penulis utama Christina Zelano,PhD, seorang asisten profesor neurologi dari Northwestern University Feinberg School of Medicine. “Dan meskipun terlalu awal pada tahap ini, data ini memiliki potensi untuk membawa beberapa strategi pernapasan yang berguna bagi peningkatan kognitif.”

Para peneliti menemukan bahwa ketika Anda bernapas dalam-dalam, secara otomatis Anda merangsang neuron pada korteks penciuman, amigdala, dan hippocampus, pada seluruh sistem limbik.

Zelano juga menyebutkan bahwa penelitian lebih lanjut pada topik ini mungkin dapat membantu menjelaskan beberapa manfaat psikologis dari meditasi dan pengaturan dalam bernapas.

Sumber: National Geographic Indonesia
sumber web : inspiradata 

Cerita Umar Membuat Rasulullah SAW Tertawa dan Menangis


Image result for bunga
sumber foto : google

 Suatu ketika Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam berkumpul dengan para Sahabatnya, Beliau berkata pada Umar, “Coba ceritakan kepadaku yang membuat aku tertawa dan membuat aku menangis.”
Kemudian Sahabat Umar pun bercerita. ”Dahulu sebelum aku mengenal Islam, aku membuat patung berhala dari manisan. Lalu aku pun menyembah patung manisan itu.”

“Demi lata uzza mannat engkau lah yang mulia, beri aku makanan sebagai rezeki darimu,” kataku. Waktu itu aku menyembah patung namun perutku sedang lapar. Selesai menyembah berhala aku menuju dapur, tak kudapatkan makanan disana lalu aku kembali keruangan persembahyangan. Tak ada makanan selain tuhan sesembahanku, akhirnya dengan rasa sesal aku memakan tuhanku sendiri yang kusembah sembah sebelumnya. Aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa.”

Mendengar cerita Umar Rasul tertawa hingga kelihatan gigi grahamnya, Beliaupun bertanya, ”Dimana akal kalian waktu Itu?”

Umar Menjawab, “Akal kami memang pintar namun sesembahan kami yang menyesatkan kami.”

Lalu Rasul berkata kepada Umar, ”Ceritakan kepadaku hal yang membuat aku menangis?”

Umarpun memulai ceritanya, ”Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut ke suatu tempat, Tiba di tempat yang aku tuju, aku mulai menggali sebuah lubang. Setiap kali tanah yang aku gali mengenai bajuku, maka anak perempuanku membersihkannya.

Dia tidak mengetahui sesungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup, untuk persembahan berhala. Selesai menggali lubang, aku melempar anak perempuanku kedalam lubang. Buurr, dia menangis kencang sambil menatap wajahku. Masih terngiang wajah anakku yang masih tidak mengerti apa yang dilakukan ayahnya sendiri dari bawah lubang.”

Mendengar cerita itu Meneteslah air mata Rasul. Begitu pun dengan Umar menyesali perbuatan terdahulunya sebelum dia mengenal Islam.

Sumber : eramuslim.com 

The power of emak-emak

Image result for emak emak
Foto: https: google
dikutip dari inspiradata. Inilah realita emak-emak Indonesia yang sangat luar biasa.

1. Bangun sepagi apapun tetap saja panik dan grasa-grusu, apalagi kalau punya anak kecil yang baru sekolah

2. Semua pekerjaan dapur bisa dihandle kecuali masang galon

3. Dituntut menguasai banyak bidang vital dalam kehidupan. Bisa jadi ekonom, akuntan, pebisnis, public relations, guru, ustadzah, masterchef, dan lain-lain. Sementara suami cukup jadi teknisi dan sekali-sekali politikus.

4. Harus senantiasa strong, gak boleh berlama-lama sakit. Sakit dua hari biasanya dipersingkat jadi sehari. Kebalikan dengan sebagian suami-suami yang kadang sakit sehari berpotensi mark-up jadi dua hari.

5. Ada tiga media sosial konvensional tempat emak-emak sharing informasi faktual, yaitu arisan, ruang tunggu jemputan anak di sekolah, dan tukang sayur.

6. Ada dua hal yang mustahil dilakukan ketika punya anak usia 1 hingga 3 tahun, yaitu nonton dan menamatkan bacaan novel.

7. Jarang menikmati liburan. Jika rekreasi bersama suami dan anak-anak, sebenarnya bukan rekreasi, tapi hanya memindahkan lokasi rumah ke tempat rekreasi.

8. Di antara 100 resep masakan atau kue yang di-save as, yang dipraktekin baru sekitar 10 persen.

9. Salah satu sumber kegalauan tingkat dewa adalah ketika Tupperware belum dibalikin tetangga atau dibawa suami ke kantor dan ketinggalan karena lupa.

10. Salah satu sumber kebahagiaan sederhana adalah ketika melihat ada emak-emak lain yang lebih gemuk daripadanya.

11. Dan salah satu ironi adalah ketika program diet gak sejalan dengan porsi makan yang selalu dobel karena sisa makanan anak yang sayang dibuang.

12. Jika beli suplemen diet, maka maksimal 50 persen dikonsumsi, 50 persennya dikoleksi. Dan pajangan.

13. Melihat baju anak di toko, harga 100 ribu, gak minat. Tapi ketika baju yang sama dengan harga yang sama, tinggal ditambahin tulisan diskon 50% dari harga 200 ribu, mendadak minat.

14. Mengganti terminologi “bagus” dengan kata “lucu” atau “unik” untuk meyakinkan suami pada suatu barang yang layak beli.

15. Wanita lebih sering menggunakan hati ketimbang otak. Kebalikan dengan pria. Karenanya emak-emak lebih sering memecahkan masalah dengan spontan nangis, sementara suami lebih sering dengan spontan ngeles.

16. Permasalahan rumah tangga biasanya disikapi dengan dua cara, di-save atau di-delete. Itupun yang di-delete suatu waktu masih bisa di-restore dari recycle bin. Sementara suami lebih cenderung delete dan install ulang.

17. Silahkan yang mau tambahin.

Namun, di balik itu, sekuat apapun suami, se-superior apapun bapak, gak akan ada apa-apanya tanpa emak. Suami boleh mencari nafkah atau mencari solusi segala macam permasalahan, tapi kadang untuk mencari letak pakaian dalam saja butuh bantuan istri.
Oleh karena itu, buat para suami, sayangilah emak kalian, eh maaf, istri kalian. dan juga emak kalian

Artikel ini viral di media sosial dan blog. Kami kesulitan menyertakan sumber pertama

Bawa Anak Kecil ke Masjid, Boleh?


Foto: BuzzFeed
by 
dikutip dari laman inspiradata  Secara syara’ tidak ada larangan untuk membawa anak kecil ke masjid, bahkan hal itu dianjurkan jika usia mereka telah mencapai mumayyiz (menuju akil baligh) dengan tujuan membiasakan mereka melaksanakan shalat.

Selain itu, hal tersebut untuk membangun rasa senang mereka terhadap suasana keimanan di masjid, yang di dalamnya kaum muslimin berkumpul untuk beribadah kepada Allah. Dengan demikian, kecintaan terhadap suasana keimanan tersebut akan menjadi salah satu unsur jati diri mereka.

Kebolehan ini harus diikuti dalam pengajaran adab (tata krama) di dalam masjid bagi anak-anak itu, seperti larangan mengganggu orang-orang yang shalat, membuat kegaduhan atau melakukan hal-hal yang tidak berguna lainnya. pengajaran ini harus dilakukan dengan kasih sayang.

Para ulama menggunakan beberapa hadist sebagai dalil atas kebolehannya membawa anak-anak kecil ke masjid. Di antaranya adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kedua kitab ash-Shahih mereka dari Abu Qatadah al-Anshari r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah melaksanakan shalat sambil menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah saw.

Dalam Fath al-Bari, Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadist ini dapat dijadikan dalil bagi kebolehan membawa anak-anak kecil ke dalam masjid.

Dari hadist di atas dan hadist-hadist lainnya para ulama menyimpulkan bahwa dibolehkan membawa anak-anak kecil ke masjid. Namun demikian, para ulama tetap mengecualikan dari hukum ini anak-anak kecil yang tidak mau berhenti melakukan hal-hal yang tidak berguna meskipun sudah dilarang. Meskipun demikian, nasehat terhadap mereka harus dilakukan dengan kelembutan dan kasih sayang.

sumber web : inspiradata 

10 Tips Mudah Menjadi Muslimah Cantik




sumber foto :Tunisiadaily 

Apa yang bisa dilakukan agar menjadi muslimah yang cantik? Memiliki wajah berseri adalah Rahmat Allah. Hal tersebut merupakan kecantikan yang murni. Cahaya kecantikan adalah refleksi dari perbuatan, iman yang bersih, niat, pikiran, motif dan segala sesuatu yang kita lakukan untuk mencapai ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jika Anda ingin menjadi cantik berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar menjadi muslimah cantik di antaranya:

1. Menjaga wudhu setiap saat
2. Hindari makanan yang tidak halal dan makan secukupnya.
2. Hindari semua makanan dan barang yang tidak halal.
3. Hindari pikiran buruk, sakit hati, segala jenis penyakit hati.
4. Seorang wanita seharusnya tidak menarik penampilan pria yang bukan muhrimnya.
5. Selalu shalat tepat waktu.
6. Tidak memiliki dendam, tidak punya kebencian atau iri hati terhadap orang lain di dalam hati Anda. Berilah pengampunan, kemurahan hati, kebaikan, cinta, rasa terima kasih dan kesabaran.
7. Bangun sedikit lebih awal, dan lakukanlah shalat malam.
8. Makan satu buah delima atau buah yang segar, dan makanan yang bergizi.
8. Jangan tidur pada saat matahari terbit dan terbenam.
9. Hindari menonton film sampai larut malam.
10. Jalankan puasa sunnah.

Nah, itulah tips agar menjadi muslimah cantik. []  Sumber: turntoislam.com

SUMBER WEB :https://www.satumedia.co/10-tips-mudah-menjadi-muslimah-cantik-16145






Orang-orang Ini Dijanjikan Allah Dikejar Rezeki

dikutip dari web  INSPIRADATA. Di dalam al-Quran maupun As-sunnah, keterangan telah terhampar tentang siapa saja yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan jaminan rezeki dari Allah. Mereka inilah yang senantiasa dikejar oleh rezeki yang penuh barakah, kenalilah siapa yang dijanjikan-Nya.
Ada beberapa petunjuk yang bisa kita ambil. Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang.” (HR. Ahmad)
Hadits ini menunjukan bahwa jaminan rezeki terkait dengan tingkat tawakal kita di hadapan Allah bukan pada pekerjaan yang kita lakukan. Namun, ini bukan berarti bahwa untuk mendapatkan rezeki kita tidak melakukan apapun.
Orang-orang yang bertawakal kepada Allah adalah orang-orang yang melakukan usaha dengan optimal namun pada saat bersamaan ia berpasrah pada Allah atas segala usahanya.
Berkenaan dengan mereka yang tawakal, Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan memberikannya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki-Nya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65] : 2-3)
Allah SWT berjanji akan mencukupkan rezeki bagi siapapun yang bertawakal kepada-Nya. Maka tugas kita adalah bertawakal kepada-Nya dengan usaha maksimal. Percayalah, Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.[]
Sumber: Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan/Karya: Mohammad Fauzil Adhim/Penerbit: Pro-U Media
sumber web :http://www.inspiradata.com/orang-orang-ini-dijanjikan-allah-dikejar-rezeki/

Sunday 8 January 2017

*DAKWAH BUYA HAMKA*

 Dengan halus, santun, dan cerdasnya, 
*Buya Hamka*
 menasehati kita semua tentang Dakwah....
Dakwah itu *membina*, bukan menghina.
Dakwah itu *mendidik*, bukan 'membidik'
Dakwah itu *mengobati* bukan melukai.
Dakwah itu *mengukuhkan* bukan meruntuhkan.
Dakwah itu *saling menguatkan*, bukan saling melemahkan.
Dakwah itu *mengajak*, bukan mengejek.
Dakwah itu *menyejukkan*, bukan memojokkan.
Dakwah itu *mengajar*, bukan menghajar.
Dakwah itu saling *belajar*, bukan saling bertengkar.
Dakwah itu *menasehati* bukan mencaci maki.
Dakwah itu *merangkul* bukan memukul.
Dakwah itu ngajak *bersabar*, bukan ngajak mencakar.
Dakwah itu *argumentative*, bukan provokatif.
Dakwah itu *bergerak cepat*, bukan sibuk berdebat.
Dakwah itu *realistis* bukan fantastis.
Dakwah itu *mencerdaskan* bukan membodohkan.
Dakwah itu *menawarkan solusi* bukan mengumbar janji.
Dakwah itu *berlomba dalam kebaikan* bukan berlomba saling menjatuhkan.
Dakwah itu *menghadapi masyarakat* bukan membelakangi masyarakat.
Dakwah itu *memperbarui masyarakat*, bukan membuat masyarakat baru
.Dakwah itu *mengatasi keadaan* bukan meratapi kenyataan.
Dakwah itu *pandai memikat*, bukan mahir mengumpat.
Dakwah itu *menebar kebaikan* bukan mengorek kesalahan.
Dakwah itu *menutup aib dan memperbaikinya,* bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.
Dakwah itu *menghargai perbedaan*, bukan memonopoli kebenaran.
Dakwah itu *mendukung semua program kebaikan* bukan memunculkan keraguan.Dakwah itu memberi *senyum manis*, bukan menjatuhkan vonis.
Dakwah itu *berletih-letih menanggung problema umat*, bukan meletihkan umat.
Dakwah itu *menyatukan kekuatan*, bukan memecah belah barisan.
Dakwah itu *kompak dalam perbedaan*, bukan ribut mengklaim kebenaran.
Dakwah itu *siap menghadapi musuh* bukan selalu mencari musuh.
Dakwah itu *mencari teman*, bukan mencari lawan.
Dakwah itu *melawan kesesatan* bukan mengotak atik kebenaran.
Dakwah itu *asyik dalam kebersamaan* bukan bangga dengan kesendirian.
Dakwah itu *menampung semua lapisan*,bukan memecah belah persatuan.
Dakwah itu kita mengatakan: *"aku cinta kamu"*bukan "aku benci kamu"
Dakwah itu kita mengatakan: *"Mari bersama kami"* bukan "Kamu harus ikut kami".
Dakwah itu *"Beaya Sendiri"*bukan "Dibeayai/Disponsori"
Dakwah itu *"Habis berapa ?"* bukan "Dapat berapa ?"
Dakwah itu "Memanggil/ *Mendatangi* bukan "Dipanggil/Panggilan"
▫Dakwah itu *"Saling Islah"* bukan "Saling Salah"
▫Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, *bukan hanya di pengajian.*
▫Dakwah itu dengan *"Cara Nabi"* bukan dengan "Cara Sendiri".
*_Buya Hamka_*

membaca tafsir al-quran

Antum jangan kaget ya.. Saya mau ngasih kabar mengejutkan. Pokoknya Antum jangan kaget.

Pernah beberapa kali saya iseng nanya ke teman-teman. Mereka semuanya adalah anak pengajian. Kalau di sekolah atau di kampus, mereka dibilangnya anak rohis atau aktivis dakwah. Ternyata hampir semuanya menjawab:

'Belum pernah!'

Pertanyaan saya sebenarnya sederhana: "Selama hidup ini, berapa kali Antum menamatkan baca terjemahan al-Qur'an?"

Hayoo... ! Kalau Antum pernah berapa kali? Jangan-jangan belum pernah sekali pun!

Kenapa saya iseng mengajukan pertanyaan seperti ini?

Ceritanya waktu itu, waktu saya masih kuliah, teman sekamar saya pernah nanya tiba-tiba. Tanpa saya sangka-sangka. 

_*Ente pernah berapa kali namatin baca terjemahan al-Qur'an?*_

Saya waktu itu nggak bisa jawab langsung. Saya terdiam sejenak. Karena seingat saya, tidak pernah sekalipun saya meniatkan untuk membaca rutin terjemahan al-Qur'an dari awal sampai akhir.

Kalau khatamin al-Qur'an alhamdulillah sering. Terutama di bulan Ramadhan. Tapi kalau namatin baca terjemahannya, sepertinya belum pernah.

Pernah waktu SMA dulu, sambil nunggu waktu Isya, saya biasa baca-baca buku tafsir al-Qur'an yang ada di rak masjid. Tapi nggak sampai selesai. Kesimpulannya memang saya belum pernah sekalipun membaca terjemahan al-Qur'an dari awal sampai akhir, dengan niat untuk menamatkannya.

Teman saya, kemudan berkata:

_*Orang non Muslim ajah ada yang mau membaca terjemah al-Qur'an sampai selesai...*_ _*Banyak yang kemudian dapet hidayah karena baca terjemahan al-Qur'an....*_

Semenjak itu, saya jadi tersadar. Bener juga kata teman saya ini. Mestinya kita orang Islam yang harusnya lebih semangat baca terjemahan al-Qur'an. Bukankah kita sering mengatakan:

Al-Qur'an pedoman kita...
Al-Qur'an adalah petunjuk kita...
Al-Qur'an adalah pelita...
Al-Qur'an ibarat peta...

Namun yang jadi pertanyaan sekarang: 

Gimana bisa al-Qur'an jadi petunjuk, kalau artinya saja kita nggak tau???

Nah...! 

Ini PR buat kita semua..
Ini renungan buat kita bersama, termasuk saya...

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,”Hajrul Qur`an (berpaling dari al Qur`an) itu ada beberapa bentuk. 

* Pertama : Berpaling tidak mau mendengarkannya, dan tidak mengimaninya. 

* Kedua : Tidak mengamalkannya, dan tidak berhenti pada apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkannya, walaupun ia membaca dan mengimaninya.

* Ketiga : Ttidak berhukum dengannya dalam masalah ushuluddin (pokok-pokok agama) serta cabang-cabangnya. 

* Keempat : Tidak merenungi dan tidak memahami, serta tidak mencari tahu maksud yang diinginkan oleh Dzat yang mengatakannya. 

* Kelima : Tidak mengobati semua penyakit hatinya dengan al Qur`an, tetapi justru mencari obat dari selainnya. Semua perbuatan ini termasuk dalam firman Allah Azza wa Jalla:

“Rasul berkata : “Wahai, Rabb-ku. Sesungguhnya kaumku telah menjadikan al Qur`an ini sesuatu yang tidak diacuhkan”. [al Furqan/25 : 30].

Semoga yang sedikit ini jadi pengingat untuk kita semua.

Baarakallahu fiikum

(Dikutip dari https://almanhaj.or.id/2767-meraih-cinta-allah-subhanahu-wa-taala-dengan-al-quran.html)

Monday 2 January 2017

Wasiat Abu Bakar yang Membuat Umar Menangis


Abu Bakar wafat tak lama setelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya.
padang-pasir
AISYAH menceritakan, sebelum Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu wafat, ia menyampaikan wasiat kepadanya. “Aisyah… tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang bertambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikanlah kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakar menjelang detik-detik wafatnya.
Tentu saja Aisyah sedih mendengar wasiat itu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena ia merasa akan ditinggal oleh sang ayah. Belum tiga tahun Rasulullah meninggalkannya, kini ia akan ditinggal oleh Abu Bakar.

Dan benar. Abu Bakar wafat tak lama setelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya.
“Kami memeriksa seluruh harta Abu Bakar,” kata Aisyah, “tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami kebun dan seorang hamba sahaya pengasuh yang menggendong bayinya.”
“Allah merahmati Abu Bakar,” kata Umar sambil sesenggukan, “ ia telah menyusahkan orang-orang setelahnya.” 
sumber : www.islampos.com