Do’a adalah ibadah yang sangat agung, Nabi shalallahu’alaihi
wasallam bersabda:
«الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ»، وَقَرَأَ: ﴿وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ
جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ٦٠ ﴾ [غافر: 60]( . رواه الترمذي (رقم: 2969) وقا: «هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ صَحِيحٌ»
Do’a adalah ibadah, kemudian beliau membaca firman Allah
(artinya) “Dan Rabbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
H.R At-Tirmizi (no: 2969), beliau mengatakan: “ini hadits
hasan shohih”.📒
♻️Do’a adalah senjata seorang mukmin untuk meraih kebaikan
yang ada ditangan Allah Ta’ala, oleh karenanya mari kita banyak memohon kepada
Allah dan jangan bosan dari berdo’a kepadaNya untuk kebaikan dunia dan akhirat,
kebaikan diri pribadi, keluarga, orangtua, karib kerabat dan seluruh kaum
muslimin, terutama di bulan yang penuh berkah ini, bulan yang sangat special
untuk beribadah dan berdo’a.
Ramadhan bulan untuk berdo’a, bahkan didalamnya terdapat
keistimewaan khusus bagi orang orang yang berpuasa, mereka memiliki do’a yang
dikabulkan oleh Allah, sebagaimana sabda Nabi shalallahu’alaihi wasallam :
(" ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ،
وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ) رواه أحمد (رقم: 8043). قال
المحقق: " حديث صحيح بطرقه وشواهده". والترمذي (رقم: 3598).
Ada tiga golongan yang tidak ditolak do’a mereka: imam
(pemimpin) yang adil, orang yang perpuasa tatkala berbuka dan do’a orang yang
terdzolimi.
H.R Imam Ahmad (8043), Muhaqqiq berkata: “Hadits shohih
dengan thuruq dan syawahidnya”.📚
Nabi shalallahu’alaihi wasallam juga bersabda:
«إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ»
رواه ابن ماجه (رقم: 1753). قال البوصيري في مصباح الزجاجة
(2/81) : " إسناده صحيح".
Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki do’a yang tidak
ditolak (dikabulkan) tatakala berbuka.
H.R Ibnu Majah (no. 1753), Al-Buushairi dalam kitab :
Mishbahuz zujaajah (2/81) berkata: “sanadnya shohih”.
Lihat juga kitab : Sifat shaumun Nabi shalallahu’alaihi
wasallam, karya: Syaikh Ali Hasan, hal: 67.📚
‼️Kalau kita perhatikan susunan rangkaian ayat-ayat dalam
surat al Baqarah (183-187) yang menjelaskan kewajiban puasa, keutamaan bulan
Ramadhan dan hukum-hukum seputar puasa, maka akan kita dapatkan diantara
ayat-ayat tersebut terdapat ayat (186) yang mengandung perintah berdo’a dan
memohon kepada Allah dan janji Allah untuk mengabulkannya, sebagaimana
firmanNya:
﴿وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ١٨٦﴾
[البقرة: 186]
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.
📜Ayat ini memiliki korelasi yang sangat erat dengan
ayat sebelumnya, hal ini mengandung hikmah dan perintah untuk banyak berdo’a
dan memohon kepada Allah untuk seluruh kebaikan, terutama di bulan Ramadhan yang
penuh berkah yang siangnya diperintahkan untuk berpuasa dan pada malamnya
diperintahkan untuk beribadah dan diturunkan pertama sekali al qur’anul karim.
Wallahu a’lam.
🔹*Maka mari kita banyak berdo’a dalam setiap
kesempatan dan waktu waktu yang kita lewati di bulan yang penuh berkah ini,
terutama di waktu yang sangat mustajabah seperti tatkala berbuka dan di
penghujung malam tatkala Allah turun (sesuai dengan kebesaran dan keagunganNya)
ke langit bumi seraya menyeruh hambah-hambahNya untuk beristigfar, memohon dan
berdo’a dan Allah berjanji pasti akan mengabulkan semua hal itu*.
Sebagaimana dalam hadits yang shohih:
" يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ
إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى
ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ
لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ "
رواه البخاري (رقم: 1145) ومسلم (رقم: 758)
Rabb kita Tabaaraka Wata’ala turun setiap malam ke langit
bumi tatkala tersisa sepertiga malam terakhir, seraya berfirman: siapa yang
berdo’a kepadaKu niscaya Aku kabulkan, siapa yang memohon kepadaKu niscaya Aku
beri dan siapa yang memohon keampunan kepadaKu niscaya akan aku ampuni.
H.R Bukhari (1143) dan Muslim (758).📚
📌_Oleh karena itu berdo’alah, jangan pikirkan
pengabulan Allah terhadap do’a, tetapi pikirkan dan perhatikanlah bagaimana
kita bisa berdo’a dengan baik dan khusyu’, karena hal itu yang paling utama,
sebagaimana perkataan Umar Bin Khaththab radhiyallah ‘anhu:
"إنّي لا أحمل همَّ الإجابة، ولكن همَّ الدعاء. فإذا أُلهِمتُ
الدعاءَ فإنّ الإجابة معه”. انظر: مدارج السالكين (3/ 103) لابن القيم.
“Sesungguhnya aku tidak memikirkan pengabulan do’a, akan
tetapi yang aku pikirkan adalah (bagaimana) berdo’a, Karena apabila aku
dibimbing untuk bisa berdo’a (dengan baik) maka pengabulan itu pasti
menyertainya”.
Lihat : Madarijis saalikin, Ibnu Qoyyim (3/103)📒
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Ya..Allah, tolonglah kami untuk berdzikir dan bersyukur
kepadaMu serta melakukan ibadah yang terbaik untukMu
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Sumber: salamdakwah.com