PERTENGAHAN BULAN Januari media social sempat ramai menanggapi kicauan seputar selfie, sebagian besar berangkat dari komentar ustadz felix siau tentang manfaat dan mudharatnya sebuah selfie ( bukannya mengatakan bahwa foto atau “selfie” adalah haram dan dosa | yang saya garis bawahi adalah niat , dan amalan hati agar berhati-hati ) sebenarnya tulisan ustadz felix berisikan dakwah serta nasihat mengenai berbagai mudharat yang ditimbulkan dari sebuah foto selfie yang genar diunggah ke media social namun menjadi perbincangan karena pelaku selfie kebanyakan adlah aktivis media social. Situs-situs jejaring social digunakan untuk memamerkan berbagai macam pose dalam berselfie karena biasanya settelah mengambil foto selfie para pengambil foto langsung mengungggahnya ke media-media social tersebut, tak hanya dikalangan masyarakat biasa fenomena selfie pun terjadi dikalangan selebritis, tokoh ternama, dan bahkan presiden diberbagai belahan dunia berawal dari kegemaran, selfie lantaas tumbuh menjadi fenomena yang luar biasa selfie sebuah aktivitas yang bisa menjadi sarana marketing personal atau menjadi kesempatan untuk mendapatkan data bagi sebuah kejahatan seperti PENCULIKAN dan SANTET.
ASSALAMUALAIKUM
WARAH MATULLAHI WABARAKATUH, para pembaca yang budiman pada kesempatan kali ini
di blog ane yang sederhana ini, ane akan membahas sebuah fenomena umum yang
sedang terjadi di kalangan kita saat ini yaitu “selfie” lewat pembahasan yang
sebelumnya telah ditayangkan pada acara hebat di trans 7 yaitu khazanah. Semoga
pada ulaasan kali ini bermanfaatuntukanda.
Self portrait
atau selfie adala sebuah trend yang terjadi pada anak muda yang ingin
mengabadikan momentum liburan atau aktivitaas pribadinya lalu diunggah dimedia
social bagi pemilik akun facebook atau twitter selfie sangatlah lumrah sepintas
tidak ada yang aneh dari aktivitas ini sebab prilaku foto-foto ini sudah dimiliki
oleh setiap orang sejak dulu tapi seiring perkembangan zaman foto selfie harus
di waspadai dan harus menjadi perhatian karena terjadi kasus kejahatan berawal
dari selfie setiap pengunggah foto juga sebaiknya tau batasan tidak bersifat
porno dan memberikan data pribadi dengan mudah. Hampir setiap telephone pintar
atau smartphone dilengkapi tekhnologi yang memungkinkan pengguna untuk mengambil
gambar dengan lebih mudah, disinilah aktivitas selfie difasillitasi oleh
technlogi penggemar selfie biasanya diisi oleh orang-orang yang aktif dimedia
social foto selfie biasa dilakukan oleh seseorang pada moment tertentu ,
seperti berada pada objek-objek wisata, bertemu dengan teman lama, atau bahkan
ketika umrah atau haji, foto selfie bisa diambil dengan hanya mengambil bagian
wajah saja, namun ada beberapa orang yang mengambil foto selfie dengan
melakukan aksi-aksi berbahaya yang mengancam keselamatan jiwanya. Bahkan tak
sedikit aksi foto selfieyang dilakukan tanpa kewaspadaan justru berujung pada
maut,
Mengenai hokum
berfoto merupakan persoalan naawazil yakni tidak didapati pada zaman rasulullah
dikalangan ulama pun terdapat perbedaan pandangan sebagian ulama mengatakan
larangan mengambil foto dengan mengacu pada hadist bukhari dan muslim
“dari Abdullah bin
mas’ud radiALLAHu anhu dari nabi SAW bahwa beliau bersabda sesnugguhnya manusia
yang paling keraas siksaannya di sisi ALLAH pada hari kiamat adalah tukang
penggambar “ [HR. Bukhari no.5950 dan muslim no.2109] juga dalam hadist lain
rasulullah marah dan mencabut tirai yang ada dirumahnya tatakla pada tirai
tersebut terdapat gambar makhluk hidup.
Dari abu
hurairah RadiALLAHuanhu dia berkata “ jibril meminta izin kepada nabi maka nabi
bersabda, “masuklah”. Lalu jibril menjawab bagaimana saya mau masuk sementara
didalam rumahmu ada tirai yang bergambar. Sebaiknya kamu menghilangkan bagian
kepala-kepalanya atau kamu mejadikannya alas yang dipakai berbaring karena kami
para malaikat tidak masuk rumah yang didalamnya terdapat gambar-gambar [HR. An-nasai no.5365] hadist ini dinyatakan
shahih menurut sheh al-albani.
Dalam hadist
tersebut jibril baru akan masuk kedalam rumah apabila bagian kepala dari gambar
ditirai itu dihilangkan, ini dimaksudkan apabila gambar tanpa kepala bukan
berarti gamabar makhluk bernyawa, oleh karena itu beberapa ulama melarang
hukumnya berfoto termasuk foto selfie karena hasil yang ditangkap kamera akan
menghasilkan gambar diri kita sendiri sebagai makhluk bernyawa.
Disi lain
sebagian ulama lainnya berpendapat tidak ada larangan untuk berfoto merupakan
proyeksi apa adanya terhadap bentuk diri manusia tesebut, berbeda dengan hasil
lukisan yang diciptakan semirip mungkin dengan aslinya, atau direkayasa
sehingga melampaui ciptaan ALLAH SWT pendapat ini disampaikan oleh syeikh saad
assafri hafidzahullah ketika beliau menjadi anggota hai’a kifadul ulama atau
kumpulan ulama besar Saudi Arabia. Terlepas dari halal-haramnya konsep berfoto
selfie harus kita ingat bahwa meskipun ada lama yang mengizinkan mengambil
gambar diri menggunakan kamera bukan berarti diperbolehkan hukumnya memajang
foto-foto dihalamn media social, kecuali sebagai tanda pengenal atau yang jelas
keperluannya. Apalagi mengunggah foto
diiringi dengan niat untuk memamerkan sesuatu, seperti menunjukan kemampuan
memiliki harta benda,bepergian ketempat-tempat tertentu atau memamerkan paras
cantik demi mendapat perhatian dari teman-teman yang melihatnya, astagfirullah
haladziim
Foto selfie
seperti ini sebaiknya dihindari karena tidak bermanfaat perlu diwaspadai ketika
mengunggah foto selfie denan niat keliru yang justru menjerumuskan kita kepada
perangkap ria dan ujub, ria merupakan hal yang paling ditakuti oleh nabi SAW.
“sesungguhnya
yang paling ditakutkan dari apa yang
saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashgar (syirik kecil), maka
para sahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashgar ? beliau
shallALLAHu alaihi wassalam menjawab : “ar riya “. “(HR. ahmad dari shahabat
Mahmud bin labid no.27742) menurut imam al-ghazali ria adalah mencari kedudukan
pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan
seddangkan ujub merupakan kebanggaan pada diri sendiri.
Masih ingatkah
anda kepada kisah firaun yang mana dia adalah seorang raja yang gagah dan
berani sangat berkuasa dinegerinya kekuasaan yang mutlak padanya menjadikan
ia lupa diri firaun mengaku dirinya
tuhan dia memerintahkan kepada semua rakyatnya agar menyembah kepadanya, firaun
juga termasuk seseorang yang mencintai dirinya, keturunannya, dan membangga-banggakan
kekuasaannya dan kejayaannya sebagai kecintaannya kepada dirinya tersebut maka
dia memerintahkan kepada rakyatnya untuk membangun patung-patung menyerupai
dirinya juga patung istri-istri juga anak-anaknya iapun membangun patung
dirinya denga ukuran yang sangat besar ia menjadikan patung-patung tersebut
sebagai symbol pemujaan terhadap dirinya karena kecintaan terhadap dirinnya
sendiri dan mengaku dirinya sebagai tuhan maka ALLAH pun membinasakannya dengan
azab yang teramat pedih.
ALLAH berfirman
dalam surat al-baqarah ayat 50. [dan ingatlah, ketika kami belah laut untukmu,
lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (firaun) dan
pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. {QS.Al-baqarah :50}]
Kisah firaun
memberikan pelajaaran yang sangat berharga betapa ALLAH SWT membenci sifat
sombong ang ada pada diri umatnya rasulullah bersabda “ tiada masuk surga
seorang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar dzarah.
[HR.muslim]
Pada awalnya
lukisan tersebut hanya digunakan untuk mengenang dan mengenal yang ditinggalkan,
namun kemudian munculah generasi selanjutnya yang tidak tau apa maksud dari
generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut , kemudian syetan menggoda
mereka untuk menyembah gambar-gambar tersebut seperti disabdakan rasullullah
dalam hadist berikut.
Janganlah
kalian meyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang nasrani menyanjung putera
Maryam karena aku hanya hambanya dan rasul utusannya. (HR.Ahmad dan Al-bukhari)
Persoalan ujub
dan ria persoalan ini bersemayam dihati masing-masing manusia, sehingga tidak
ada yang tau sifat ini kecuali ALLAH azza wajalla hanya ALLAH yang berhak
menilainya, semoga kita terhindar dari
kedua sifat tersebut, InsyaALLAH
Selain
mendekati ria prilaku gemar berfoto selfie dipandang lebih menyebabkan mudharat
dibandingkan manfaatnya sendiri, perlu diingat ketika kita mengunggah foto-foto
pribadi kita ke ranah public bernama situs jejaring social maka kita tidak lagi
dpat mengontrol siapa saja yang dapat megakses informasi pribadi kita, daari
koneksi data teman kita bisa jadi foto kita menyebar ke berbagai orang di luar
lingkaran pertemanan, apabila ini terjadi berharap saja bahwa tidak ada niat
jahat terhadap kita karena kasus-kasus krimiinalitas yang bermula dari
menyebarnya foto dan identitas di situs jejaring social telah terjadi. Tak
hanya satu atau dua kasus seperti ini telah banyak terjadi da nasal anda
ketahui sebagian besar korban-korbannya adalah gadis-gadis remaja. Selfie dan
kematian bahkan sangaat dekat ketika terlalu berlebihan ketika memposisikannya
, terlalu obsesi dengan selfie orang malah nekat menantang maut hanya demi
untuk menghasilkan foto selfie yang menakjubkan.
Sebuah
kecelakaan fatal telah menimpa seorang gadis berusia 17 tahun dari rusia yang
mengambil tempat berselfie diketinggian 28 kaki, sangat naas ia tergelincir dan terjatuh ketika
kakinya tersengat listrik dan gadis itu pun meninggal seketika.
Bahkan dengan
kecanggihan tekhnologi untuk mengubah penampilan seseorang didalam foto melalui
aplikasi telephone selular seorang pria malang yang bertemu calon istrinya yang
ia kenal lewat facebook nekat mengakhiri hidupnya dengan loncat dari ketinggian
setelah bertemu langsung denagn sang wanita dan mengetahui bahwa wanita
tersebut tidak secantik dengan apa yang ada di facebook. Astagfirullahaladziim
Selfie akan
terlihat lebih baik jika memiliki manfaat, foto
selfie itu baik selama sesuai dengan batasan norma social misalnya idak
mengandung unsur ujub membanggakan diri atau ria ingin mendapatkan pujian dari
orang lain. Perlu diperhatikan pula berfoto selfie dilakukan harus tidak melanggar syariat agama islam seperti
mengumbar aurat selfie yang baik adalah jika foto itu bisa mendidik, dan
menyampaikan informasi yang baik bagi semua orang.
Agar selfie
berubah menjadi manfaat berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan sebelum
berfoto selfie :
1. 1.
Innamal a’malu
binniyah
Baik buruknya
suatu perbuatan tergantung pada niatnya niat sama halnya denga keinginan atau
maksud tidak sah dan tidak diterima sebauh amalan tanpa disertai denga niat.
Nabi SAW bersabda sesungguhnya tiap amalan itu tergantung dengan niatnya dan
seseorang hanya akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang ia niatkan
(HR,Muttafaq ‘Alaihi). Niat termasuk kedalam amalan hati ALLAH menciptakan hati
dan menjadikannya sebagai raja dan anggota badan sebagai bala tentarranya
Jika hatinya
baik maka seluruh anggota tubuh akan baik juga, dalam hadist muttafaqun alaihi
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya didalam tubuh ada segumpal daging yang jika
ia baik, akan baiklah seluruh tubh dan seballiknya jika rusak akan rusaklah
seluruh tubuh. Ketauhilah sepotong daging itu adalh hati” demikian pula dengan
foto selfie hendaknya kita meluruskan niat dengan keadaan diri kita,
perbuatan-perbuatan yang kita lakukan kepada orang-orang di media social
sebaiknya membawa kebaikan . seperti berfoto ketika sedang beribadah di masjid
atau tempat-tempat bersejarah kenabian ada sedikit saja niat pamer didalam hati
bisa merusak amalan hati yang bermaksud baik kepada orang lain tidak baik pula
memperlihatkan pose secantik mungkin demi memperoleh simpati dan pujian dari sesama
manusia karena sebaik-baik simpati dan perhatian adalah dari ALLAH SWt, pagaari
niat dan tindakan kita termasuk dalam mengambil foto selfie dalam meningkatkan
iman dan taqwa salah satunya denga memelihara rasa malu, karena bagi umat
muslim malu adalah kemuliaan yang diberikan oleh ALLAH Rasullullah SAW bersabda
malu dan iman itu bergandengan bersama bila salah satunya diangkat maka yang
lain-pun akan terangkat (HR.Al hakim dalam mustadroknya 1/73.
Bagi kaum
muslimah malu hendaknya menjadi mahkota yang menlindungi kemuliaan wanita,
seluruh manusia dan terutama di mata ALLAH telah menyuruh wanita muslim untuk
menjaga pandangan,aurat, tingkah laku, agar terhindar dari segala mecam fitnah
termasuk ketika berpose didepan kamerahendaknya jagan melampaui batasan-batasan
yang telah baku didalam agama islam.
Pembaca yang
budiman sesungguhnya ALLAH maha tau tentang diri kita yang sebenarnya, tiada
yang tersembunyi bagi yang maha agung ia mengetahui setiap lirikan mata dan
niat dibalik lirikan itu.
ALLAH
mengetahui segala isi hati kita.
2. Selfie sebagai muhasabah diri
Terdapat sebuah
istilah “sebaik-baikselfie adalah bermuhasabah, maksudnya jangan sampai kita
terlena dengan penampilan luar yang
telah telah ALLAH anugrahkan kepada kita namun justru isi yahn gterkandung
didalam jiwa kita.
Dengan
bermuhasabah kita dapat memperbaiki keburukan dan keburukan yang masih ada
didalam diri masing-masing
3. 3.
Husnudzan
ALLAH berfirman
:” Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari
persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan
dosa….” (Qs. Al-hujurat :12)
Abu hurairah RA
pernah menyampaikan hadist rasulullah SAW :”hati-hati kalian dari persangkaan
buruk (zhan) karena zhan itu aadlah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian
mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka, janganlah
kalian mencari-cari aurat,cacat,cella orang lain, jangan kalian berlomba-lomba
untuk menguasai sesuatu, janganlah kalian saling hasad, salling benci dan
salilng membelakangi, jadilah kalian hamba-hamba ALLAH yang bersaudara
sebagaimana yang Dia perintahkan. [HR.Albukhari no.6066]
Bagi orang yang
melihat foto selfie seseorang hendaklah huznuzan, jangan berangggapan yang tidak baik terhadap sebuah foto selfie jangan
sampai prasangka buruk merusak keindahan keimanan kita.
ALLAH tabaroka
wataala berfirman :”tetapi ALLAH menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan
menjadikan keimanan itu indah didalalm hatimu.” [QS.Al hujurat :7]
Alhamdulillah,
mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi antum sekalian J
Wabillahi
taufiq walhidayah,
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
anda juga bisa lihat videonya di link ini seputar selfie di khazanah 7 :)
0 comments:
Post a Comment
Berbagi, demi kemajuan bersama