Agama menentang segala jenis kekerasan kecuali sedang
berada didalam kedzaliman pihak lain dalam kondisi itupun allah memerintahkan
umat islam untuk menahan diri untuk menggunakan kekuatan dan kekerasan dan
hanya diperkenankan untuk membalas perbuatan dengan yang setimpal dan untuk
mengembalikan keadaan kekeadaan yang normal atau kembali seimbang. Allah berfirman
:” dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama
dengan siksaan yang ditimpalkan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar. Sesungguhnya itu lah yang
lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (QS. An-Nahl:126) dengan melihat asbabunnuzul
akan tampak jelas metode al-quran agar menahan diri agar tidak menggunakan
kekuatan dalam menyikapi aksi kekerasan kecuali dalam keadaan terpaksa.
Menurut riwayat. Rasul saw sangat marah atas terbunuhnya
hamzah paman beliau dalam perang uhud secara tidak wajar menurut ukuran
kemanusiaan karena perutnya “dibedah” dan jantungnya dikunyah oleh musuh maka
dengan rasa sedih dan murka rasulullah saw berkakta :”dengan nama allah
kematian hamzah akan kubalas dengan membunuh 70 orang dari pasukan musuh “
janji itu tidak dilaksakan oleh rasulullah dan allah pun tidak membiarkannya
melakukan itu tetapi melalui wahyu dari surat an-nahl ayat 126. Disini
diterapkan metode pengendalian diri dalam peperangan, setelah ayat itu turun rasul berkata kami memilih bersabar ya Allah. Melalui ayat ini al-quran
mengajarkan hanya ada dua acara menghadapi kekerasan yaitu dengan membalas
dengan yang setimpal tanpa melampaui batas dan bersabar tetapi jalan kedua
yaitu sabar sangat dianjurkan.
Jika dalam keadaan terpaksa al-quran masih memberikan aturan apalagi dalam kondisi tidak
memerlukan kekerasan atau kekuatan. islam melarang keras segala bentuk
penggunaan kekerasan termasuk intimidasi atau upaya untuk menimbulkan kengerian
dan kekerasan baik terorganisir ataupun tidak terang-terangan dalam bentuk
pembunuhan penyiksaan dan yang lainnya maupun tersembunyi seperti tekanan
ekonomi atau social dari penguasa maupun dari rakyat jelata semua itu
terlarang.
Bahkan menibulkan rasa kecemasan pada orang lain walau
sekedar bercanda juga terlarang dalam suatu riwayat amir bin rabi’ah suatu
ketika ada seseorang mengambil sandal orang lain dengan maksud bercanda setelah
peristiwa itu dilaporkan kepada rasullah beliau bersabda :” jangan membuat
seorang muslim cemas sebab membuat muslim cemas adalah sebuah kadzaliman yang
luar biasa islam melarang menimbulkan kengerian atau terror pada orang lain
dengan hanya mengangkat dan mengacungkan senjata pedang . rasul saw bersabda :”
seseorang tidak boleh mengacungkan mengangkat senjata ke hadapan orang lain.
Karena boleh jadi dia tidak tahu setan akan mengendalikan tangannya yang
dengannya ia dapat membunuh sehingga terjerumus ke neraka.” Bahkan melihat
orang lain dalam pandangan yang menakutkan juga dilarang dalam islam dalam
kesempatan lain rasul bersabda : “ barang siapa memandang orang lain dengan
pandangan menakutkan tanpa alasan yang benar, maka dia akan diperlakukan yang
sama berupa pandangan yang menakutkan dari tuhan dihari kiamat.” Karena itu
salah satu sedekah kita adalah pandangan dan senyuman manis kita dihadapan
orang lain.
Amar makruf nahi munkar atau menyeru kebaikan dan mencegah
kemunkaran memang merupakan salah satu sendi terbesar dalam agama karena itu
salah satu sedekah kita adalah pandangan dan senyuman manis kita dihadapan
orang lain. Amar makruf nahi mungkar dengan pengertian menegakkan kebenaran dan
memberantaas kemunkaran memang salah satu sendi terbesar dalam agama para nabi
pun diutus untuk itu sebab tanpa prinsip tersebut kerusakan dimuka bumi akan
meraja lela. Ibnu taimiyah mengatakan amar makruf nahi munkar adalah kewajiban
yang terberat sesuatu yang diwajibkan atau dianjurkan harus mendatangkan
kemaslahatan bukan marabahaya karena para rasul diutus untuk membawa
kemaslahatan dan allah tidak menyukai kerusakan karena itu amar makruf nahi
mungkar tidak boleh melahirkan kemunkaran baru sesuatu yang banyak mengandung
bahaya tidak akan diperintahkan oleh allah, lebuh lanjut ibnu taimiyah
menjelaskan syarat utama seseorang yang akan melakkukan amar makruf nahi munkar
yaitu memilki ilmu pengetahuan bersikap lemah lembut berjiwa sabar dan menempuh
cara-cara yang baik ilmu pengetahuan mengharuskan seseorang untuk melakukan
perhitungan terhadap hasil yang akan diperoleh dari amar makruf nahi munkar
kalau menurut dugaan perilakunya itu tidak akan menghasilkan apa-apa tidak
membawa perubahan bahkan jjustru mendaptnagkan bahaya maka gugur sudah
kewajiban tersebut.
Bahaya dimaksud menurut imam ghazali dapat berupa penyiksaan
secara fisik kerugian secara moril atau materil harta kedudukan dan harga diri
jika dengan amar makruf nahi mungkar menyebabkan seseorang akan dipukul dihukum
didepan umum hingga membuatnya mallu atau harta da rumahnya terampas maka tidak
berlaku baginya kewajiban amar makruf nahi mungkar selain itu semua perintah
didalam agama dilaksanakan berdasarkan kemampuan tanpa kemampuan kewajiabn
menjadi gugur amam kurtubi berkata seseorang yang sedang melakukan amar makruf
nahi mungkar hendaknya diam jiak kiranya kegiatan memberantas kemungkaran
bahaya bagi dirinya keluarganay atau umat islam secara umum namaun nyatanya tak
sedikit prinsip ini dilakuakn dengan cara kekerasan tidak sedikit aksi
kekerasan dan terror dilakukan dengan dalih prinsip ini ayat-ayat atau hadist
yang menerangkan prinsip itu dipahami apa adanya secara literal tanpa
menghubungkan dengan ayat lain atau hadisst lainnya sebagai sebuah kesatuan
niali nilai agama. Dalam sejarah islam klasik cara ini pernah dilakuakn oleh
khawarij yang dikenal begitu bersemangat dalam keagamaan tapi dalam pemahaman
sempit sehingga berlebihan. Dizaman modern beberapa aksi serupa dimesir tahun
90-han seperti penyerangan terhadap
seniman yang dianggap mengumbar aurat tempat-tempat maksiat sarana-saran milik
non muslim jug aterjadi atas nama amar makruf nahi munkar aksi aksi yang
seeprti itu yang membawa-bawa prinsip amar makrum nahi munkar secara nyata
telah memojokkan islam dan ummat islam dimata
dunia islam dan segala yang berkaitan dengannya dikaitkan sebagai agama
yang mengajarkan pada kekerasan banyak kemaslahatan umat yang terganggu karena
pencitraan seperti itu
ALHAMDULILLAH
0 comments:
Post a Comment
Berbagi, demi kemajuan bersama