Wednesday 27 July 2016

MENGAPA KA'BAH DIJADIKAN SEBAGAI KIBLAT, BUKAN BAITUL MAQDIS ?

Hasil gambar untuk KA'BAH


Ka’bah dijadikan sebagai kiblat,
 arah menghadap dalam shalat adalah sebuah ketentuan syariat yang ditetapkan allah swt sang pemilik syariat ini adalah kehendaknya yangharus ditaati sebagaimana Dia berkehendak menjadikan masjidil aqsa sebagai kiblat ummat islam mengapa kita shalat menghadap kabah ?
karena allah memerintahkan seperti itu dalam syariatnya tentu yang paling tau alasan dari semua ketentuan syariat hanyalah Dia termasuk dalam masalah ini kita sebagai hambanya karena telah menyatakan keimanan atas kebenaraan agama ini menyatakan berserah diri atas ketentuan hokum syariatnya tentunya wajib mentaatinya orang beriamna senantiasa yakin aka nada hikamh yang agung dibalik semua perinytah atau larangan dalam syariat agama. Himah inilah yang selalu digali oleh kita agar semakin tunduklah hati orang-orang beriman atas kebenaran risalah yang dibawa oleh para nabi.
Diantara rahasia ka’bah dijadikan kiblat ini terkait dengan sejarah islam dari sejak zaman nabi-nabi terdahulu ka’bah merupakan bangunan pertama yang dipergunakan untuk ibadah dimuka bumi bahkan jauh sebelum manusia diciptakan dibumi allah swt telah mengutus malaikat turun ke bumi dan membangun rumah pertama tempat ibadah umat manusia ini sudah dituturkan didalam al-quran :”sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia ialah baitullah yang di mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua menusia (QS. Ali-imran ;96) .
Dalam sebuah riwayat disebtkan dalam masa nabi nuh as bangunan ka’bah pernah runtuh dan tenggelam karena banjir hingga datang kenabian Ibrahim as dan ismail as lalu allah memerintahkan keduanya untuk mendirikan ka’bah diatas pondasinya dahulu sebagaimana firman allah swt :” dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan ismail bersihkanlah rumahku untuk orang-orang yang thawaf yang I’tikaf yang ruku dan yang sujud (QS.Al-baqarah 125) lalu dimasa rasul saw awal arah shalat menuju baitul maqdis dipalestina. Namuan rasul selalu menengadahkan wajah kelangit untuk memalingkan kiblat ke ka’bah maka turunlah ayat :”sungguh kami melihat kamu menengadah kelangit maka sungguh kami akan memalingkan ke kiblat yang kamu sukai palingkanlah mukamu kemasjidil haram dan dimana saja kamu berada palingkanlah mukamu kearahnya dan sesungguhnya orang-orang yang diberi alkitab memang mengetahui bahwa berpaling ke masjidil haram itu adalah benar dari tuhannya dan allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan (QS.Al-baqarah ;144)
Maka meghadap ka’bah umat islam punya latar belakang sejarah yang panjang ka’bah merupakan bangunan yan gdidirikan diatas bumi sebelum dijadiakn tempat Ibadan manusia pertama. Boleh jadi allah meletakkan arah kiblat ke ka’bah karena ingin menyenagkan hati kekasihnnya, orang menyebut shalat menghadap kiblat sama dengan tata cara menyembah berhala. Secara nalar sehat saja sudah salah bahkan untuk orang beriman sekalipun, coba kita pikirkan secar Bahasa saja menghadap tidak sama dengan menyembah itu dua hal yang jelas sangant berbeda bagaimana sama sebuah batu dan alalh ba digunakan untuk menghadao disamakan dengan orang pagan yang menjadikan batu sebagai sesembahan ?


Orang yang menjadikan bangunan bersejarah sebagai pemersatu tidak bisa disamakan dengan sekelompok lainnya yang mengharapkan pertolongan dari batu. Lagipula tidak ada keistimewaan yang dimmiliki ka’bah kecuali keistimewaan yang diberika oleh syariat. Misalnya, dia adalah temapt atau banguna yang diberkahi dan allah swt telah menegaskan :”bukanlah menghadapkan wajahmu kebarat dan timur itu suatu kebajikan akan tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah berimana kepada allah hari kemudian malaikat-malaikat kitab-kitab nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainbya kepada kerabatnya anak-anak yatim orang-orang miskin musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta dan memerddekakan hamba sahaya mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang orang orang yang bersabar dalam kesempitan penderitaan dan dalam peperangan mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-baqarah 177) 
SEMOGA BERMANFAAT WASSALAMUALAIKUMWARAHMATULLAHIWABARAKATUH 

2 comments:

Berbagi, demi kemajuan bersama