Ka’bah dijadikan sebagai kiblat,
arah menghadap dalam shalat
adalah sebuah ketentuan syariat yang ditetapkan allah swt sang pemilik syariat
ini adalah kehendaknya yangharus ditaati sebagaimana Dia berkehendak menjadikan
masjidil aqsa sebagai kiblat ummat islam mengapa kita shalat menghadap kabah ?
karena allah memerintahkan seperti itu dalam syariatnya tentu yang paling tau alasan dari semua ketentuan syariat hanyalah Dia termasuk dalam masalah ini kita sebagai hambanya karena telah menyatakan keimanan atas kebenaraan agama ini menyatakan berserah diri atas ketentuan hokum syariatnya tentunya wajib mentaatinya orang beriamna senantiasa yakin aka nada hikamh yang agung dibalik semua perinytah atau larangan dalam syariat agama. Himah inilah yang selalu digali oleh kita agar semakin tunduklah hati orang-orang beriman atas kebenaran risalah yang dibawa oleh para nabi.
karena allah memerintahkan seperti itu dalam syariatnya tentu yang paling tau alasan dari semua ketentuan syariat hanyalah Dia termasuk dalam masalah ini kita sebagai hambanya karena telah menyatakan keimanan atas kebenaraan agama ini menyatakan berserah diri atas ketentuan hokum syariatnya tentunya wajib mentaatinya orang beriamna senantiasa yakin aka nada hikamh yang agung dibalik semua perinytah atau larangan dalam syariat agama. Himah inilah yang selalu digali oleh kita agar semakin tunduklah hati orang-orang beriman atas kebenaran risalah yang dibawa oleh para nabi.
Diantara rahasia ka’bah dijadikan kiblat ini terkait dengan
sejarah islam dari sejak zaman nabi-nabi terdahulu ka’bah merupakan bangunan
pertama yang dipergunakan untuk ibadah dimuka bumi bahkan jauh sebelum manusia
diciptakan dibumi allah swt telah mengutus malaikat turun ke bumi dan membangun
rumah pertama tempat ibadah umat manusia ini sudah dituturkan didalam al-quran
:”sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia ialah baitullah yang
di mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua menusia (QS. Ali-imran
;96) .
Dalam sebuah riwayat disebtkan dalam masa nabi nuh as
bangunan ka’bah pernah runtuh dan tenggelam karena banjir hingga datang
kenabian Ibrahim as dan ismail as lalu allah memerintahkan keduanya untuk
mendirikan ka’bah diatas pondasinya dahulu sebagaimana firman allah swt :” dan
telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan ismail bersihkanlah rumahku untuk
orang-orang yang thawaf yang I’tikaf yang ruku dan yang sujud (QS.Al-baqarah
125) lalu dimasa rasul saw awal arah shalat menuju baitul maqdis dipalestina.
Namuan rasul selalu menengadahkan wajah kelangit untuk memalingkan kiblat ke ka’bah
maka turunlah ayat :”sungguh kami melihat kamu menengadah kelangit maka sungguh
kami akan memalingkan ke kiblat yang kamu sukai palingkanlah mukamu kemasjidil
haram dan dimana saja kamu berada palingkanlah mukamu kearahnya dan
sesungguhnya orang-orang yang diberi alkitab memang mengetahui bahwa berpaling
ke masjidil haram itu adalah benar dari tuhannya dan allah sekali-kali tidak
lengah dari apa yang mereka kerjakan (QS.Al-baqarah ;144)
Maka meghadap ka’bah umat islam punya latar belakang sejarah
yang panjang ka’bah merupakan bangunan yan gdidirikan diatas bumi sebelum
dijadiakn tempat Ibadan manusia pertama. Boleh jadi allah meletakkan arah
kiblat ke ka’bah karena ingin menyenagkan hati kekasihnnya, orang menyebut
shalat menghadap kiblat sama dengan tata cara menyembah berhala. Secara nalar
sehat saja sudah salah bahkan untuk orang beriman sekalipun, coba kita pikirkan
secar Bahasa saja menghadap tidak sama dengan menyembah itu dua hal yang jelas
sangant berbeda bagaimana sama sebuah batu dan alalh ba digunakan untuk
menghadao disamakan dengan orang pagan yang menjadikan batu sebagai sesembahan
?
Orang yang menjadikan bangunan bersejarah sebagai pemersatu
tidak bisa disamakan dengan sekelompok lainnya yang mengharapkan pertolongan
dari batu. Lagipula tidak ada keistimewaan yang dimmiliki ka’bah kecuali
keistimewaan yang diberika oleh syariat. Misalnya, dia adalah temapt atau
banguna yang diberkahi dan allah swt telah menegaskan :”bukanlah menghadapkan
wajahmu kebarat dan timur itu suatu kebajikan akan tetapi sesungguhnya kebaikan
itu ialah berimana kepada allah hari kemudian malaikat-malaikat kitab-kitab
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainbya kepada kerabatnya anak-anak
yatim orang-orang miskin musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang
yang meminta-minta dan memerddekakan hamba sahaya mendirikan shalat dan
menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan
orang orang orang yang bersabar dalam kesempitan penderitaan dan dalam
peperangan mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang
yang bertaqwa (QS. Al-baqarah 177)
SEMOGA BERMANFAAT WASSALAMUALAIKUMWARAHMATULLAHIWABARAKATUH
mantap
ReplyDeletekunjungan balik bang ke http://www.potekin.com
siap ka
ReplyDelete